BONE, RAKYATSULSEL - Oknum pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Mare membuat Camat Mare, Andi Hidayat Pananrangi, merasa kecewa.
Beberapa oknum pendamping PKH dilaporkan melakukan kampanye dengan modus mengancam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, bahkan ada KPM yang disuruh pendamping PKH membagikan Alat Peraga Kampanye (APK) dari salah seorang calon legislatif (caleg).
"Saya sangat tidak dapat menerima adanya oknum pendamping PKH di Kecamatan Mare yang terlibat dalam politik praktis. Apalagi, hal tersebut dapat mempengaruhi stabilitas masyarakat," tegas Andi Hidayat Pananrangi pada Rabu (31/01/2024).
Ia menambahkan bahwa dirinya telah mengirim surat kepada Pj Bupati Bone melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bone untuk menarik semua pendamping PKH di Kecamatan Mare, demi menjaga stabilitas dan kondusifitas masyarakat.
"Saya sudah menyurat ke Pj. Bupati Bone melalui Dinsos Bone agar menarik semua pendamping PKH di Kecamatan Mare. Tindakan ini saya lakukan karena perilaku oknum PKH tersebut dapat mempengaruhi kondusifitas masyarakat. Semoga Kadis Sosial dapat segera menindaklanjuti surat saya sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh masyarakat," tegas Andi Hidayat Pananrangi.
Seorang warga dari Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, yang minta namanya dirahasiakan, mengakui bahwa dirinya pernah disuruh oleh oknum pendamping PKH untuk mengikutinya. Bahkan, warga tersebut mengaku diancam oleh oknum pendamping PKH jika tidak menuruti keinginannya untuk mencoblos caleg tertentu.
"Saya pernah dibilangi oleh Ir (inisial pendamping PKH di desa saya, Desa Tellongeng) bahwa suatu saat saya akan diberitahu caleg yang harus dipilih. Jika tidak mengikuti, saya akan dikeluarkan dari PKH," ujar warga Desa Tellongeng.
Pengakuan Bur (inisial), seorang penerima atau KPM PKH dari Desa Karella, Kecamatan Mare, menyatakan bahwa dirinya disuruh oleh oknum pendamping PKH, inisial Fi, untuk membagikan APK salah satu caleg.
"Iye, saya diberi oleh Bu Fi dan disuruh memberikan/membagikan kartu (APK) caleg ke penerima PKH lainnya," ujar Bur.
Ir dan Fi (inisial pendamping PKH) membantah klaim tersebut, meski ada rekaman pengakuan warga yang mulai beredar.
"Itu fitnah, saya tidak pernah menyuruh KPM PKH apalagi mengancam mereka untuk diberhentikan," ujar Ir.
Sementara itu, Fi mengakui bahwa dirinya memiliki keluarga yang mencalonkan diri sebagai caleg di Dapil 2 DPRD Kabupaten Bone, namun menampik terkait membagikan APK ke KPM PKH.
"Memang saya maju sebagai calon di DPRD Kabupaten Bone di dapil 2 tetapi saya tidak pernah membagikan APK," ujar Fi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bone, Andi Mappangara, saat dikirimkan video rekaman pengakuan KPM PKH, hanya menyampaikan terima kasih tanpa memberikan reaksi atau tanggapan/komentar. (Enal)