MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Calon Presiden nomor 03, Ganjar Pranowo, menggelar kampanye akbar di Upper Hils, Jalan Metro Tanjung Bunga, Selasa (30/1/2024) kemarin.
Acara tersebut melibatkan tim pendukung dan partai koalisi PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura. Meski dihadiri oleh sekitar 3 ribu warga Makassar, kejadian ini diliputi keluhan warga terkait uang transportasi yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh penyelenggara.
Terkait hal tersebut, TPD Ganjar-Mahfud di Sulsel memberikan tanggapan. Juru Bicara TPD Sulsel, Iqbal Arifin, menyatakan bahwa apa yang menjadi viral di media sosial hanyalah sensasi yang dilakukan oleh pihak lain, bahkan disebut sebagai bagian dari rencana tertentu.
"Ini seperti dirancang, sudah diatur oleh mereka. Karena dalam video yang beredar, disebutkan untuk memviralkan, ada apa. Jadi intinya, saat kampanye Ganjar-Mahfud kemarin, tidak ada pembagian uang, karena itu murni kampanye," ujar Iqbal saat diwawancarai di Kopizone Boulevard Makassar, Rabu (31/1/2024).
Politisi PDIP tersebut menegaskan bahwa apakah yang menjadi viral dalam video tersebut benar-benar berasal dari pribadi atau disusupi oleh pihak lain. Karena dalam aksi yang terekam video terstruktur dan sistematis dalam kalimat yang diucapkan.
"Jika dia tiba-tiba menyampaikan sesuatu seperti dalam video, pasti tidak lancar begitu, karena membandingkan dengan capres lain, nomor 02. Kita bisa pahami, mungkin itu kerja orang-orang seperti itu. Tapi yang lucu, secara jelas dan sistematis mengangkat baju Ganjar," kata Iqbal.
Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Sulsel menekankan bahwa kampanye yang dilakukan oleh Ganjar kemarin murni dihadiri oleh relawan dan bersifat edukatif, terkait tata cara mencoblos karena ada simulasi mencoblos.
Ia berharap agar masyarakat menilai bahwa kampanye ini tidak hanya bertujuan untuk menghadirkan banyak orang, tetapi juga memberikan unsur edukatif kepada publik.
"Kami membuat acara untuk menjelaskan kepada pemilih tentang cara pemilihan yang benar, dengan contoh simulasi pemilihan. Yang pasti, kehadiran orang-orang kemarin, termasuk relawan dan kader-kader partai, adalah untuk mendukung kampanye yang bersifat edukatif," ungkapnya.
Iqbal menambahkan bahwa kupon voucher yang diberikan kepada relawan dan kader partai sebagai pengganti transportasi khusus untuk mereka, dengan ketentuan dua liter bensin.
"Namun, karena tidak semua bisa dicover oleh SPBU, tentu ada SPBU yang dikonversi, tetapi mungkin tidak dipahami oleh semua orang. Oleh karena itu, bagi warga yang hadir, diberikan kupon voucher," jelasnya.
"Namun, anehnya, mengapa tiba-tiba hanya viral bahwa Ganjar memberikan Rp10.000, sementara kampanye Prabowo memberikan Rp50.000. Ada apa? Ini seperti membandingkan hal tersebut," tambahnya.
"Setiap relawan atau pengurus partai yang hadir, kami berikan transportasi berupa 2 liter bensin, yang bernilai Rp20.000 untuk satu motor. Jadi, untuk 2 orang mungkin saja, tapi kita tidak tahu apakah itu benar atau tidak," pungkasnya. (Yadi/B)