UMI Kembali Kukuhkan Dua Guru Besar, Rektor Harap jadi Inspirasi bagi Dosen untuk Raih Gelar Profesor

  • Bagikan
Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali mengukuhkan dua Guru Besar/Profesor. Di Auditorium Al-Jibra kampus UMI Makassar, Selasa (6/2/024).

Menambah jumlah profesor, kata dia, merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri bagi para guru besar dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih baik.

"Kepada profesor yang baru saja dikukuhkan, saya ingin menyampaikan bahwa tugas melaksanakan tridarma tidak berakhir saat menjadi guru besar. Sebaliknya, profesor memiliki kewajiban utama untuk melakukan penelitian, dan tugas khususnya adalah meningkatkan produksi karya ilmiah," katanya.

Ia menegaskan bahwa dosen di UMI dituntut untuk terus mengembangkan diri dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi untuk menjawab atau mengimplementasikan cita-cita UMI dalam mencapai status World Class University (WCU).

"Maka, selama masa amanah kami yang tersisa 4 bulan, UMI akan terus melakukan sinergi kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri. Kami ingin mencapai status WCU melalui aktivitas internasional," katanya.

"UMI telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Belanda, Prancis, dan Jepang. Semua ini dilakukan untuk mencapai status World Class University (WCU)," jelasnya.

Dalam paparannya, Prof. Dr. Ir. H. Dirgahayu A. Lantara menjelaskan bahwa Phinisi merupakan kapal layar tradisional suku Bugis dan suku Makassar di Sulawesi Selatan, yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang dan tujuh helai layar.

  • Bagikan