Begini Tanggapan Masyarakat Soal Halte di Mamminasata

  • Bagikan
Salah satu Halte Trans Mamminasata

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Halte yang bercokol di sisi jalan sepertinya belum mampu menjadi persinggahan dan pojok tunggu angkutan umum yang nyaman dan baik untuk masyarakat.

Pasalnya, bangunan yang menjadi simbol tata kelola angkutan umum yang baik itu, belum mampu memikat masyarakat untuk digunakan dalam aktivitas keseharian yang berkaitan dengan transportasi darat.

Salah seorang guru di Makassar, Anggi (24) mengatakan halte yang sudah ada di wilayah Makassar, Maros, Sungguminasa-Gowa, dan Takalar “Mamminasata’ belum mampu menjadi wadah utama kemudahan penggunaan kendaraan umum.

Kata dia, untuk lokasi halte memang masih perlu dilakukan penempatan ulang berdasarkan tingkat rutinitas mayoritas masyarakat.

“Kita sebagai warga makassar sendiri tidak terlalu tahu angkutan apa saja yang bakal singgah di halte jalurnya kemana, kalau orang makassar mungkin sebagian tahu, tapi kalau untuk para pendatang itu masih sulit,” ujarnya Kepada Rakyat Sulsel, Rabu (13/3/2024).

Apalagi menurutnya, kenyamanan menggunakan kendaraan umum juga salah satunya didukung dengan kenyamanan fasilitas pendukungnya, yaitu halte.

ia mengutarakan, kenyaman dan keamanan halte juga menjadi alasan warga tidak terlalu tertarik memanfaatkan halte sebagai media untuk mengakses kendaraan umum.

Acapkali kata Anggi, di halte bau menyengat dan tebaran sampah sangat mengganggu warga ketika akan menggunakan halte.

Ia menuturkan, muatan informasi pada halte itu juga perlu untuk ditingkatkan. Hal itu sangat berguna untuk warga lebih mudah mendapatkan informasi jenis angkutan umum yang dapat ditumpanginya ketika akan bepergian.

  • Bagikan