Kawal Mudik Lancar, Dishub Sulsel Lakukan Pembatasan Operasional Angkutan

  • Bagikan
ILUSTRASI mudik

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Perhubungan Sulsel bersama dengan stakeholder terkait telah menetapkan Pengaturan lalu lintas jalan selama masa arus mudik dan arus balik angkutan lebaran tahun 2024.

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo menyampaikan, pengaturan tersebut bakal terbagi menjadi dua bentuk, yaitu pembatasan operasional barang dan rekayasa lalu lintas.

Kata dia, pembatasan operasional barang yang dimaksudkan bakal berlaku untuk aktivitas kendaraan di jalan nasional, provinsi dan kabupaten / kota dengan muatan maksimal 10 ton.

“Jadi untuk pembatasan operasional itu dibagi menjadi dua di tol dan di ruas jalan non tol,” sebutnya.

Ia menerangkan, untuk pembatasan operasional barang seperti material dan sebagainya pada jalan tol itu hanya dapat melintas pada pukul 22.00 Wita sampai 05.00 wita setiap harinya dan berlaku mulai Jumat 5 April 2024 sampai 16 April 2024.

Lalu untuk ruas jalan non tol, juga berlaku dengan jadwal yang sama, dan akan berlaku di tiga daerah, yaitu Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Maros

Ruas jalan non tol itu seperti Ruas Jl Sudirman- Jl Ahmad Yani (Makassar). Jl Urip Sumoharjo- Jl G,Bawakaraeng (Makassar). Jl Poros limbung (Gowa) Jl Tun Abdul Razak - Bundaran Samata (Gowa), Jalan Poros Malino (Gowa). Jalan Poros Bantimurung (maros)- sampai batas Bone.

Kendati demikian, lanjut Erwin Terwo Pembatasan operasional itu tidak diberlakukan untuk beberapa angkutan barang seperti, Bahan Pangan, Bahan Bakar Minyak (BBM), gas.

Lalu, Hantaran Uang, Hewan ternak, pakan ternak, pupuk, keperluan penanganan bencana alam.

“Jadi kami bekerja sama juga dengan pihak Polda Sulsel dan beberapa stakeholder terkait untuk mengatur lalu lintas,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menyampaikan, distributor logistik secara khusus agar disalurkan paling lambat pekan ini, agar tidak menjadi penyebab kemacetan saat mudik nantinya.

Ia menginstruksikan agar OPD Lingkup Pemprov Sulsel segera melakukan rapat internal untuk membahas dan mencari solusi dari persoalan tersebut, agar arus mudik dan balik berjalan lancar.

Sebab kata dia, kondisi jalur darat di Sulsel belum maksimal, akibat banyaknya kerusakan jalan. Macet parah terjadi di titik-titik tertentu, diantaranya poros Maros - Bone.

"Begitu ada satu mobil berhenti di tengah, langsung macet parah. Ini harus ada langkah antisipasi," ujarnya. (Abu/B)

  • Bagikan