PANGKEP, RAKYATSULSEL - Menjadi dampak proyek pembangunan rel kereta api Makassar - Parepare, hingga saat ini pasar Matojeng, kelurahan Minasatene, kecamatan Minasatene urung dibangun.
Padahal lahan tukar guling (ruislag) untuk pembangunan pasar Matojeng tersebut sudah tersedia. Meski urung dibangun Pemkab Pangkep dalam hal ini dinas perdagangan berjanji akan merampungkan pasar baru Matojeng tahun 2024 ini.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMK, Jamaluddin mengatakan jika seharusnya pasar tersebut sekiranya sudah bisa difungsikan tahun ini, hanya saja rencana pembangunan yang sedianya dilakukan tahun 2023 mengalami kendala.
"Seharusnya sudah selesai tahun 2023, ada anggaran sebesar Rp1,2 miliar, hanya saja kita tidak kerjakan karena waktu yang disedikan sangat mepet hanya sekitar satu setengah bulan masa kerja, hingga tutup tahun, kita tentu tidak berani ambil resiko," ungkap Jamaluddin, senin (22/04/2024)
Meski demikian Jamaluddin berjanji akan merampungkan pasar baru Matojeng tahun 2024 ini.
"Saya sudah konfirmasi lagi awal tahun 2024 kemarin ke pihak Balai Perkretaapian selaku pemilik anggaran, mereka berjanji memprioritaskan tahun ini pasar matojeng sudah rampung," tambah Jamaluddin.
Meski sudah masuk prioritas dari pihak Balai Perkeretaapian, pemkab Pangkep akan terus berkordinasi dan menunggu kabar persetujuan hingga akhir bulan april ini.
"kalau belum ada kabar dari balai hingga akhir bulan ini, pemkab akan coba menyurat," pungkasnya.
Pembangunan Pasar Baru Matojeng, kelurahan minasatene sendiri mulai menjadi sorotan masyarakat lantaran tak kunjung dibangun, sementara Puskesmas Minasatene yang juga terkena dampak pembangunan rel kereta api sudah hampir dua tahun difungsikan. (Atho)