Hancur Lebur Ekonomi Israel Usai Gempur Gaza

  • Bagikan

"Ada kebutuhan penyesuaian taktis dan strategis dalam rencana peningkatan utang pemerintah," katanya pekan lalu seperti dikutip dari Reuters.

Rasio itu diperkirakan masih akan meningkat lagi menjadi 67 persen pada 2024 ini. Peningkatan itu tak lepas dari lonjakan belanja perang Israel.

Sementara, Badan Pusat Statistik Israel melaporkan tingkat pengangguran di Israel melonjak mencapai 9,6 persen pada Oktober 2023 silam usai pecahnya perang tersebut. Diketahui, 428.400 orang menganggur dibandingkan 163.600 orang di bulan sebelumnya.

Setelah serangan tersebut, hampir 400 ribu warga Israel dipanggil untuk tugas cadangan. Sedangkan data resmi menunjukkan bahwa sekitar 80 ribu warga Israel ditempatkan pada cuti tanpa bayaran dalam beberapa minggu terakhir.

Tingkat ketenagakerjaan pada Oktober turun menjadi 56,5 persen dari 61,1 persen.

Badan tersebut mencatat karena perang, mereka perlu melakukan perubahan pada survei angkatan kerja bulan lalu, dengan hampir tidak ada wawancara yang dilakukan seminggu setelah serangan.

Sementara semua wawancara berikutnya dilakukan melalui telepon dan bukan secara langsung.

Badan Pusat Statistik Israel menyatakan perang secara tajam membatasi pengeluaran, perjalanan atau wisata, dan investasi pada akhir tahun silam.

Pengeluaran swasta juga mengalami penurunan 26,3 persen, sementara ekspor turun 18,3 persen dan investasi aset tetap anjlok 67,8 persen terutama untuk bangunan tempat tinggal. Sektor konstruksi kewalahan karena kurangnya tenaga kerja karena panggilan wajib militer dan pengurangan pekerja Palestina.

Sebuah laporan tahunan juga mengungkap serangan Israel di Gaza telah secara signifikan merusak pendapatan 19,7 persen masyarakat Israel, dengan 45,5 persen menyatakan kekhawatiran akan semakin memburuknya kesulitan ekonomi.

  • Bagikan