SIDRAP, RAKYATSULSEL - Warga Kecamatan Panca Rijang kembali dihebohkan dengan beredarnya isu mengenai dugaan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial JN (35) yang kembali berkeliaran setelah diamankan oleh Dinas Sosial Sidrap dan diserahkan kepada pihak keluarga di RS Arifin Nu'mang Rappang pada Selasa (21/05/2024).
Pria yang diduga ODGJ ini diketahui berasal dari Desa Maddenra, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Isu mengenai lepasnya ODGJ tersebut membuat aktivis Forum Peduli Mustadh'afin (FPM), Ahlan, angkat bicara.
Menurut Ahlan, ODGJ ini seharusnya memerlukan penanganan khusus dari berbagai pihak seperti keluarga, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan aparat desa setempat. Kerja sama ini penting untuk mengambil langkah-langkah guna menangani pria yang diduga ODGJ ini agar tidak meresahkan warga.
"Apalagi, pihak Dinas Sosial sudah mengamankannya kemarin. Sekarang tinggal bagaimana peran keluarga serta pihak aparat desa dan puskesmas untuk turut berpartisipasi mengambil langkah terhadap pria ODGJ ini agar masalahnya bisa teratasi dan tidak meresahkan warga," ujar Ahlan.
Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Sidrap, Wahida Alwi, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dua hari yang lalu pihaknya, dengan bantuan warga, berhasil membujuk dan menahan ODGJ berinisial JN (35).
"Namun setelah kita bawa ke RS Arifin Nu'mang, kami menyerahkannya kepada pihak keluarga karena JN ini masih memiliki keluarga," ucap Wahida Alwi.
Kadis Sosial menjelaskan bahwa tugas dan fungsi dinas sosial, berdasarkan aturan, adalah melakukan asesmen dan membantu pemenuhan jaminan kesehatan, seperti BPJS. Setelah itu, ODGJ dikembalikan kepada keluarga untuk dilakukan pengobatan dengan pengawalan dari dinas sosial.
"Peran penuh kami terjadi jika ODGJ dalam keadaan terlantar atau tidak punya keluarga, terutama jika masuk dalam kategori keluarga tidak mampu (DTKS). Di situ kami membantu memberikan fasilitas jaminan sosial. Namun, kami berpikir secara kemanusiaan, makanya kami turun langsung untuk mengambil tindakan agar ODGJ ini cepat teratasi dan masyarakat tidak lagi merasa resah," tutup Wahida Alwi. (Ridwan)