"Kalau Pilwali dan Pemilu tidak berbanding lurus angka partisipasi karena tidak ada peserta pemilu parpol. Yang bekerja hanya kandidat dan timses. Ini yang jadi alasan kami kenapa memilih di anga 65 persen," ujarnya.
Meski menargetkan angka partisipasi 65 persen, namun KPU Makassar berharap ada kesempatan untuk meningkatkan partisipasi pemilih lebih dari 65 persen. "Alhamdulillah kalau bisa melewati 65 persen partisipasi pemilih," tambah Abdi.
Dalam penyelenggaraan Pilwalkot Makassar 2024, KPU Makassar juga berharap pesta demokrasi ini tak hanya diselenggarakan oleh KPU saja. Namun juga dibutuhkan partisipasi seluruh pihak untuk menyukseskan hajatan 5 tahunan ini.
"Kita mengharapkan bahwa Pilwali bukan hanya diselenggarakan KPU tapu juga diselenggarakan oleh warga Makassar maka kita juga mengajak warga untuk berperan serta aktif pada seluruh tahapan sampai 6 bulan kedepan sampai penetapan calon terpilih," jelas Abdi.
Hal tersebut ditegaskan oleh KPU Makassar karena Pilwalkot Makassar adalah perhelatan yang dimiliki oleh semua warga Makassar. Olehnya itu partisipasi masyarakat sangat dibutuhksn demi menyukseskan Pilwalkot Makassar 2024.
"Bahwa Pilkada ini adalah untuk seluruh masyarakat Makassar. Jadi Pilwali ini bukan hanya milik sekelompok orang dancbukan hanya milik penyelenggara tapi milik warga Makassar. Kita berupaya menyelenggarakan pilkada berjalan dengan riang gembira," tutup Abdi. (Yadi/B)