MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan kepala daerah serentak menjadi ajang adu peruntungan bagi empat pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan. Tak cukup puas di kursi legislatif, membuat mereka mengincar kursi eksekutif di tingkat daerah.
Bahkan, beberapa di antaranya rela bertaruh dengan melepas jabatan yang telah diraih setelah terpilih kembali menjadi wakil rakyat pada Pemilu, Februari lalu. Akankah Dewi Fortuna kembali berpihak kepada wakil rakyat dalam pilkada serentak pada 27 November mendatang?
Empat pimpinan DPRD Sulsel yang membidik kursi bupati pada pilkada serentak masing-masing Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari di Barru, tiga wakil ketua yakni Darmawangsyah Muin di Gowa, Syaharuddin Alrif di Sidrap, dan Muzayyin Arif di Sinjai.
Andi Ina dan Darmawangsyah jauh hari telah mempersiapkan diri untuk menjadi calon bupati. Untuk tujuan itu, keduanya melewatkan momentum pemilihan legislatif dengan tidak menjadi calon.
Adapun Syaharuddin dan Muzayyin membuktikan diri sebagai legislator ulang yang kembali berhasil terpilih di legislatif pada pemilu lalu. Syaharuddin lolos dari daerah pemilihan Sidrap, Pinrang, dan Enrekang. Adapun Muzayyin terpilih kembali dari daerah pemilihan Maros, Pangkep, Barru, dan Kota Parepare. Namun, karena ingin ikut di pilkada serentak, maka posisi sebagai legislator terpilih akan segera ditanggalkan.
Syaharuddin dan Muzayyin masing-masing telah mendapatkan rekomendasi dari Partai NasDem. Syaharuddin akan berpasangan dengan Nurkana'ah dengan mengantongi syarat dukungan 12 kursi. Adapun Muzayyin akan maju di Sinjai dan berpasangan dengan Andi Ikhsan Hamid. Pasangan ini mengantongi enam kursi gabungan NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Syaharuddin mengatakan, meski syarat dukungan telah memenuhi untuk maju, namun pihaknya masih berharap berkoalisi dengan partai lain. Syaharuddin telah mendaftar di Partai Demokrat, PAN, PKS, Perindo, dan PPP.
Ia menegaskan, keseriusannya untuk maju sebagai calon bupati Sidrap, dengan mendaftar di hampir sebagian besar partai yang membuka penjaringan. Dia mengincar koalisi besar di Pilkada Sidrap mendatang.
Adapun Muzayyin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Partai NasDem yang mencalonkan dirinya di Sinjai. Dia mengaku tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Maju pilkada bukan keputusan kecil. Saya menyatakan keseriusan. Kami maju dengan kalkulasi menang. Dukungan Nasdem ini makin menguatkan semangat kami," tutur bendahara DPW PKS Sulsel itu.
Muzayyin merupakan kader PKS sedangkan Andi Ikhsan Hamid adalah kader NasDem Sinjai. Ikhsan merupakan kerabat Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) sekaligus dipercaya sebagai Ketua RMS Community.
Sementara itu, Andi Ina percaya diri maju di Barru menggunakan Partai Golkar yang punya lima kursi di daerah itu. Andi Ina juga mengantongi surat tugas dari Golkar dan tengah berjuang untuk mencari teman partai koalisi. Andi Ina mendaftar di PPP, PDIP, PKB, Demokrat, dan PAN.
"Jadi saya ikut fit and proper test di partai politik adalah bagian dari mengikuti persyaratan mengikuti pilkada di Barru," ujar dia.
Hingga saat ini, Andi Ina belum menentukan bakal calon wakil bupati. Menurut dia, bila rekomendasi partai telah diberikan, maka langkah selanjutnya adalah mengumumkan wakil dan langsung deklarasi.
"Persoalan waktu saja. Kalau ada rekomendasi partai koalisi, maka kami umumkan pendamping," imbuh dia.
Andi Ina menyampaikan bahwa dengan dirinya tiga periode menjadi anggota DPRD Sulsel merupakan modal besar untuk bertarung di Pilkada Barru karena banyak mendapatkan ilmu mengelola pemerintahan untuk mensejahterakan masyarakat.
"Barru membutuhkan sosok yang bisa membawa kebaikan," kata Andi Ina.
Andi Ina berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat Barru dari berbagai bidang karena menurutnya daerah itu sangat strategis dan menjadi salah satu daerah penunjang Ibu Kota Negara (IKN) karena memiliki tiga pelabuhan.
Akhir pekan lalu, Andi Ina menjalani uji kelayakan di DPP PKB dan menyampaikan visi misinya memimpin Barru. "Alhamdulillah proses berjalan dengan lancar dalam uji kelayakan dan kepatutan yang berlangsung. Saya merasakan adanya keselarasan visi antara diri saya dengan PKB, yang memberikan optimisme bagi pembangunan Barru ke depan," ujar dia.
Oleh karena itu, dirinya sangat berharap bisa diusung dan berkoalisi bersama PKB untuk Pilkada Barru yang memiliki keselarasan visi untuk mengawal pembangunan dengan komitmen ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya yakin bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan Barru yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh masyarakat," kata Andi Ina.
Pada kesempatan tersebut dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Dipo Nusantara Pua Upa yang telah menerimanya di DPP mengikuti uji kelayakan. Dipo Nusantara juga menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019–2024 Fraksi PKB dan terpilih kembali periode 2024-2029.
"Ternyata yang melakukan UKK kepada saya itu Pak Dipo, teman sejawat notaris saya di IPPAT. Dia notaris di Jakarta Timur yang juga waktu itu menjabat Wakil Sekretaris Umum IPPAT, kemudian saya Sekretaris Umum IPPAT Sulsel," kata dia.
Ketua PKB Makassar Andi Fauzi Wawo yang dampingi Andi Ina mengatakan selangkah lagi Andi Ina akan mendapatkan rekomendasi PKB untuk bertarung di Pilkada Barru.
"Sebagai sahabat, tugas saya menemani. Tentu saja saya berusaha agar rekomendasi PKB bisa segera didapatkan. Partai kami ingin menang dalam Pilkada Barru, untuk itu menurut saya, pilihannya adalah Andi Ina," ujar Fauzi.
Adapun, Darmawangsyah Muin siap maju di Kabupaten Gowa. Modalnya adalah sembilan kursi Gerindra di parlemen. Sekretaris Gerindra Sulsel itu sisa mencari satu kursi lagi untuk bisa ikut berkontestasi. Dia tengah menjajaki koalisi ke NasDem, Demokrat, PKB, dan Perindo.
"Kami pastikan bersama NasDem, PKB, Demokrat, Perindo, PKS. Ini menjadi kekuatan kemenangan di Gowa," imbuh singkat Darmawansyah.
Dia meyakini akan segera mengantongi rekomendasi B1-KWK dari partai koalisi. Dokumen B1-KWK adalah surat resmi pernyataan dukungan pasangan calon calon bupati atau wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah kepada yang direstui partai politik.
Bila Darmawangsyah berhasil mengamankan lima partai untuk kendaraan maju di Pilkada Gowa maka dia akan total mencapai 16 kursi. Rinciannya, Gerindra 8, Demokrat 4, PKS 2, serta PKB dan Perindo masing-masing satu kursi.
Meski demikian, Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Gibran untuk wilayah Sulawesi Selatan di Pilpres 2024 itu mengatakan masih melakukan upaya komunikasi untuk berkoalisi dukungan dan usungan dari PDIP dan NasDem.
"Kalau NasDem dan PDIP saya juga daftar. Kami terus menjalin silaturahmi," tambah politisi meraih suara terbanyak di DPRD Sulsel, pada Pileg 2019 itu.
Hingga saat ini, pemilik tagline ‘Gowa Berua’ ini sedang mencari tiga calon pendampingnya. Namun, dia tidak ingin menyebutkan nama-nama calon tersebut. "Soal wakil, secepatnya kami umumkan," ujar dia.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Profesor Sukri Tamma mengatakan majunya pimpinan DPRD khususnya yang kembali terpilih itu menjadi pertimbangan dari partai. Menurut dia, caleg terpilih yang maju sebagai bakal calon merupakan tokoh yang dinilai bisa menjaga basis suara.
“Sehingga itu menjadi modal mereka untuk bernegosiasi dengan partai lain dalam membangun koalisi," kata Sukri.
Sukri mengatakan, khusus Muzayyin Arif yang terpilih dua kali menjadi wakil rakyat di Dapil Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare tapi memilih jadi calon di Sinjai, merupakan kebijakan partai politik. Menurut dia, Muzayyin punya popularitas yang bagus dan merupakan warga asli Sinjai.
Sikap Taufan Pawe
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid, meminta Taufan Pawe segera menyatakan sikap di kontestasi Pilgub Sulsel November mendatang. Menurut anggota DPR RI terpilih itu, bila memang Taufan serius maju di Pilgub maka harus aktif bekerja untuk meningkatkan elektabilitasnya dan bersaing dengan kandidat lain.
"Mendorong TP kalau ingin maju gubernur segera menyatakan sikap," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.
Apalagi, kata Nurdin, Taufan merupakan ketua Partai Golkar Sulsel. Dalam sejarah, ketua Golkar Sulsel selalu berada di arena Pilgub.
"Untuk menjaga marwah harus kerja dari sekarang, untuk meningkatkan survei," imbuh dia.
Nurdin mengungkapkan, sejauh ini hanya dua kader Golkar yang aktif bekerja dalam meningkatkan elektabilitasnya, dia adalah Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dan mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.
"Efektif bekerja ada dua, Indah dan Ilham (IAS)," ujar Nurdin.
Dia menambahkan, keempat kandidat calon gubernur yang diusung Golkar masih terbaca dalam survei internal partai. Sehingga mereka harus segera bekerja untuk meningkatkan elektabilitasnya. Tercatat ada empat kader yang dipersiapkan DPP Golkar, yakni Taufan Pawe, Adnan Purichta Ichsan, Ilham Arief Sirajuddin, dan Indah Putri Indriani.
Waketum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, partainya berencana untuk menentukan calon gubernur sebelum masa pendaftaran calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimulai. Berdasarkan jadwal yang ditetapkan KPU RI, pendaftaran pasangan calon (paslon) mulai dibuka 27-29 Agustus 2024. (suryadi-fahrullah/C)