TAKALAR, RAKYATSULSEL - Pj Bupati Takalar, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.,Plg, memberikan dukungan kepada inovasi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam pengelolaan cabai di Desa Banggae, Kecamatan Mangarabombang. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat pimpinan lantai III kantor bupati Takalar pada hari Kamis, 4 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.,Plg, menyampaikan apresiasi atas upaya kreatif mahasiswa UNM.
"Pemerintah Kabupaten Takalar sepenuhnya mendukung inovasi yang telah diciptakan oleh adik-adik mahasiswa ini. Salah satu bentuk dukungan kami adalah dengan mendorong agar produk mereka dibeli oleh pegawai ASN setiap bulannya, sehingga membantu dalam pemasaran produk mereka," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua HMJ Matematika FMIPA UNM, Mutia Ulya, menjelaskan kepada Pj Bupati Takalar mengenai ide awal dan perkembangan inovasi tersebut.
"Kami mengikuti program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mendorong riset untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Kami melakukan riset di Desa Banggae dan menemukan masalah dalam pengelolaan cabai. Oleh karena itu, kami mengambil inisiatif untuk mengelola produksi cabai di sana, dengan tujuan untuk memasarkannya secara luas," jelas Mutia.
Mutia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Pj Bupati Takalar. "Kami berterima kasih kepada Pj Bupati Takalar karena telah memberikan dukungan dalam pemasaran produk kami serta membantu proses sertifikasi halal dan kemasan produk," tambahnya.
Kolaborasi antara mahasiswa UNM dan pemerintah Kabupaten Takalar menunjukkan sinergi yang baik antara dunia pendidikan dan pemerintahan lokal, yang mendorong inovasi dalam pengembangan pertanian. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memecahkan masalah lokal, tetapi juga untuk menciptakan model yang dapat diterapkan di daerah lain.
Dukungan dari Pj Bupati Takalar mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung inisiatif yang dipimpin oleh generasi muda, yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.
Melalui fasilitasi akses pasar dan kepatuhan terhadap regulasi, pemerintah daerah memberdayakan para inovator muda untuk berkembang dalam lingkungan bisnis pertanian yang kompetitif.
Acara ini turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kabid Tanaman Pangan, serta 17 mahasiswa UN. (Tiro)