JAKARTA, RAKYATSULSEL – Hasil audit anak perusahaan PT Telkom (Persero) Tbk yang mengelola Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, yaitu PT Sigma Cipta Caraka (SCC) yang lebih dikenal sebagai Telkom Sigma, hendaknya diumumkan kepada publik.
Sebagai “lokasi” kebocoran PDNS 2, jika ada masalah pidana, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hendaknya segera turun tangan.
“Manajemen perusahaan ini memang bobrok. Tanggal 1 Februari 2024 KPK telah memulai penyidikan perkara dugaan ratusan miliar proyek fiktif di Telkom Sigma tahun 2017-2022. Berarti manajemen mereka memang bobrok,” tegas Immanuel Ebenezer, Ketua Umum Prabowo Mania 08, di Jakarta Selasa 17 Juli 2024.
Tahun 2023 Telkom Sigma membukukan kerugian Rp 1,4 triliun. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan ini selalu merugi.
“Namun harap dicatat, hasil tender dan penunjukan Telkom Sigma sebagai salah satu pengelola data, dilaksanakan pada zaman Menkoinfo Johnny Gerard Plate,” kata Immanuel.
Maka penyebab kekecewaan masyarakat atas kebocoran PDNS, bukan bermula dari kepemimpinan Menkoinfo Budi Arie Setiadi, sebab tender pengelolaan data dilaksanakan Menkinfo yang sebelumnya.
Oleh sebab itu, menyerang Menkoinfo Budi Arie jelas-jelas salah alamat. Budi Arie malah bekerja keras menanggulangi masalah.