MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Golkar sebagai pengusung pasangan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari di Pilkada Maros akan menindak lanjuti keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas hasil pemeriksaan kesehatan calon Bupati dan Wakil Bupati yang Tidak Memenuhi Syarat atau TMS.
Suhartina Bohari adalah kader Golkar. Mereka melawan kotak kosong pada Pilkada 2024. Pilkada Maros koalisi PAN dan Golkar mengusung Chaidir Syam-Suhartina Bohari. Ada partai lain seperti NasDem, Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, PBB dan PSI.
Menanggapi adanya calon 02 di Maros yang TMS. Ketua Bappilu DPD I Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka menegaskan Golkar masih menunggu keterangan resmi KPU.
"Soal pergantian, kami tindak lanjut tapi Golkar tetap menunggu keputusan pasti KPU," jelas La Kama Wiyaka, Minggu (8/9).
Ia menegaskan sesuai perintah partai, jika ada hal insiden menimpa kader dalam perjalanan tahapan pilkada 2024. Maka wajib hukumnya dijalankan partai untuk proses pergantian.
Oleh sebab itu, kata dia. Banyak kader Golkar yang akan disiapkan sebagai pengganti. Secara otomatis Golkar tetap mendorong kader internal mendampingi Chaidir Syam, jika memang diperlukan.
Namun, ia berharap agar informasi beredar kaitan calon 02 Bupati Maros TMS semoga tidak terbukti. Sehingga pilkada tetap berjalan.
"Kalau tidak bisa lanjut maka Golkar siapkan kader internal. Kami tetap siapkan kader. Kami berharap tidak ada masalah," harapnya.
Kendati demikian, kata dia, Golkar tak yakin karena Narkoba. Dia menegaskan, tidak yakin Suhartina TMS lantaran positif narkoba seperti isu beredar.
"Kami belum yakin, tidak ada kaitan (dugaan narkoba), apalagi jauh hari sebagai calon persiapkan diri maju wakil bupati," ujarnya.
Dia mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut soal penyebab Suhartina TMS. La Kama mengaku tak menyangka hasil tersebut, terlebih Suhartina selama ini rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Kalau narkoba deteksinya minimal 6 bulan masih ada reaksinya di dalam kalau dia pakai itu.
"Jadi tidaklah, saya tidak pastikan tidak yah, tapi secara logika tidaklah soal itu," kata La Kama.
La Kama justru menduga ada faktor penilaian lain dari tim medis sehingga Suhartina dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Dia mengaku sudah meminta pengurus Golkar Maros untuk melakukan penelusuran sebab khawatir ada kesalahan teknis. Mungkin ada hal lain.
"Biasa saja salah ceklis dokternya, siapa tahu, kita belum tahu kepastiannya ini. Iya, saya sudah WA tadi itu pengurus di Maros segera diantisipasi, ditelusuri apa penyebabnya," katanya.
Sedangkan, Jubir Paslon Chaidir-Suhartina untuk Pilkada Maros, Chaerul Syahab mengaku tidak mengetahui kebenaran isu Suhartina positif narkoba.
"Kamibelum mendapatkan penjelasan lebih rinci," katanya.
Sejauh ini pihak KPU atau RS kesehatan belum dijelaskan secara rinci yang kami tahu beliau di-TMS-kan karena gangguan kesehatan.
"Mungkin tim Kesehatan atau KPU Maros yang bisa menjelaskan itu secara rinci dan detail," tambahnya. (Yadi/B)