MAMUJU, RAKYATSULSEL — Viral di media sosial tangkapan layar percakapan WhatsApp Group (WAG) yang melibatkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Ramliati.
Dalam percakapan tersebut, ia menyinggung peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) agar mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Sitti Sutinah Suhardi-Yuki Permana (Tina-Yuki).
Ramliati menyatakan bahwa kelulusan pendaftar PPPK tergantung seberapa besar perjuangan mereka dalam mendukung Sutinah.
"Tabe pak, tes PPPK akan dilaksanakan bulan Desember tahun ini. Artinya, Ibu Bupati sudah kembali melaksanakan tugas sebagai Bupati Mamuju sampai masa jabatannya habis. Jadi, tolong diingatkan kepada mereka yang akan ikut mengadu nasib. Pertimbangan kelulusan tergantung seberapa besar perjuangan mereka di pilkada ini. Saat ini, kami sudah mengantongi nama-nama. Semoga mereka masih bisa beralih, dan yang tetap di kubu kita diharapkan menjadi pejuang, bukan sekadar pendukung. Itu yang jadi pertimbangan," ujar Ramliati dalam pesan singkat di WAG tersebut.
Untuk mengklarifikasi viralnya peredaran pesan WhatsApp tersebut, sejumlah wartawan melakukan konfirmasi langsung dengan Ramliati. Ia membenarkan bahwa pesan tersebut berasal darinya dan merupakan komunikasi di grup privat pemenangannya.
"Iya, itu saya. Saya masuk di grup privat, dan memang saya kirim pesan itu. Saya perintahkan anggota saya, dan ini adalah pembicaraan di grup saya sendiri yang sifatnya rahasia. Saya tidak menyebarkan percakapan itu," kata Ramliati saat ditemui di Gedung DPRD Mamuju pada Selasa (22/10/24).
Ketika ditanya mengenai aturan, Ramliati mengaku tidak membicarakan hal tersebut secara resmi. Ia menekankan bahwa ia tidak melakukan tekanan, tetapi hanya menyampaikan pesan tersebut.