TANA TORAJA, RAKYATSULSEL — Sehari menjelang pembukaan kegiatan Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) yang akan dipusatkan di Makale, Kabupaten Tana Toraja (Tator), panitia PRPrG menggelar konferensi pers pada Rabu, 30 Oktober 2024, di Gedung Tammuan Malik. Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Tator, Theofilus Allorerung.
Ketua Panitia PRPrG, Yariana Somalinggi, menyampaikan rasa syukur karena Tana Toraja terpilih menjadi tuan rumah perhelatan besar ini, yang menjadi ajang pertemuan perempuan gereja se-Indonesia. Kegiatan PRPrG akan berlangsung mulai 31 Oktober hingga 3 November 2024 di Makale, mengusung tema “Memperkuat Peran Perempuan dalam Membangun Gereja dan Bangsa yang Lebih Harmonis, Peduli, dan Penuh Kasih.”
“Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan. Karena atas anugerah dan bimbingan-Nya, kita dapat berkumpul di sini untuk mempersiapkan Pertemuan Raya Perempuan Gereja atau PRPrG yang akan berlangsung 31 Oktober hingga 3 November 2024 di Kabupaten Tana Toraja,” ujar Yariana, yang juga anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar.
Pembukaan PRPrG akan dilaksanakan pada 31 Oktober dan dilanjutkan dengan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk talk show yang membahas sejumlah topik inspiratif.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi ajang berbagi pengalaman dan pengetahuan serta memperkokoh ikatan persaudaraan dalam iman di antara perempuan-perempuan gereja dari seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi perempuan untuk saling belajar dan memperkuat iman dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keluarga, gereja, maupun masyarakat luas,” jelas Yariana.
Yariana juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara ini, mulai dari pemerintah daerah, Persatuan Gereja-Gereja Indonesia, hingga seluruh panitia yang telah bekerja keras. Ia berharap kolaborasi ini membuat PRPrG 2024 berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta.
“Mari bersama-sama kita sukseskan Pertemuan Raya Perempuan Gereja 2024 di Tana Toraja sebagai momentum untuk memperkuat peran perempuan dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat,” pungkas Yariana, yang juga Ketua PKK Tator. (Cherly)
