Namun, desa ini tidak luput dari tantangan. Masalah limbah sampah dan kesejahteraan masyarakat menjadi fokus perhatian pemerintah desa. Untuk mengatasinya, Desa Bontokanang meluncurkan berbagai inovasi, salah satunya adalah pembentukan Bank Sampah yang dikelola secara mandiri.
Bank Sampah ini tidak hanya membantu mengelola limbah secara efektif, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Sebagai langkah strategis, desa ini juga menerapkan masterplan pembangunan berbasis digital. Dengan pendekatan ini, Desa Bontokanang mengintegrasikan teknologi informasi dalam setiap tahap pembangunan.
“Konsep pembangunan kami berpusat pada teknologi digital berbasis online yang selaras dengan nilai-nilai budaya lokal. Tujuannya adalah menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan,” jelas Muhammad Setiawan.
Kini, Desa Bontokanang menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Perjalanan panjang dari status berkembang hingga menjadi desa mandiri menunjukkan bahwa kolaborasi masyarakat, inovasi, dan perencanaan yang matang dapat menciptakan perubahan besar.
Dengan memadukan potensi lokal, teknologi, dan budaya, Desa Bontokanang tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warganya tetapi juga membuktikan bahwa pembangunan desa dapat berjalan secara berkelanjutan. (Tiro)