GOWA, RAKYATSULSEL – Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Desa Panaikkang, Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menuai apresiasi dari warga setempat.
Namun, kegiatan yang berlangsung pada 14-18 Oktober 2024 tersebut mendapat sorotan setelah Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Arsitektur melaporkan dugaan pelanggaran administratif kepada Dewan Kehormatan Universitas (DKU).
PKM yang mengusung tema "Asa Meninggalkan Jasa untuk Desa" ini melibatkan mahasiswa dalam berbagai aktivitas, seperti perencanaan tata ruang desa, pembangunan fasilitas umum, dan edukasi mengenai arsitektur ramah lingkungan. Masyarakat setempat pun menyambut baik inisiatif mahasiswa tersebut.

“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi para mahasiswa. Mereka tidak hanya membantu membangun fasilitas yang kami butuhkan, tetapi juga memberikan edukasi yang sangat bermanfaat,” ujar Kepala Lingkungan Panaikkang, Dg. La’bang.
Salah seorang warga, Dg. Naba, juga mengungkapkan kegembiraannya. “Mahasiswa ini sangat ramah dan benar-benar memperhatikan kebutuhan kami. Kami merasa terbantu sekali,” katanya.
Namun, di tengah apresiasi masyarakat, Ketua Prodi Teknik Arsitektur melaporkan kegiatan tersebut ke DKU dengan alasan kurangnya koordinasi dan pelaksanaan yang tidak sesuai prosedur akademik.
Laporan ini pun memicu polemik internal, terutama di kalangan mahasiswa yang merasa telah menjalankan program sesuai rencana kerja yang diajukan sebelumnya.
“Kami merasa kaget ketika mendengar ada pelaporan ini. Semua persiapan dan pelaksanaan sudah kami koordinasikan dengan pihak-pihak terkait, termasuk kepala desa,” ujar salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.