RAKYATSULSEL - DeepSeek menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir karena kemampuannya yang dianggap mampu menyaingi dominasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dari Amerika Serikat. Secara konsep, DeepSeek memiliki kesamaan dengan chatbot AI lainnya, seperti ChatGPT dari OpenAI, Gemini dari Google, dan Claude dari Anthropic. Model AI buatan perusahaan China ini dirancang untuk merespons berbagai perintah pengguna dengan efisiensi tinggi.
Keunggulan DeepSeek Dibandingkan AI Amerika
Meskipun memiliki format yang serupa dengan model AI lainnya, DeepSeek dikembangkan dengan efisiensi yang lebih tinggi. Bahkan, dalam versi terbarunya, DeepSeek diklaim lebih cerdas dibandingkan ChatGPT. Keberadaan AI ini berpotensi mengancam dominasi AI buatan perusahaan-perusahaan teknologi AS. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang DeepSeek yang menunjukkan kemampuannya sebagai pesaing kuat ChatGPT:
Fakta-Fakta Seputar DeepSeek
1. Startup yang Masih Muda
DeepSeek merupakan startup AI yang berbasis di Hangzhou, Zhejiang, China, dan didirikan pada tahun 2023. Dengan usia yang masih sangat muda, perusahaan ini telah berhasil menarik perhatian global.
2. Didirikan oleh Liang Wenfeng
DeepSeek dikembangkan oleh High Flyer, sebuah hedge fund asal China, dan dipimpin oleh Liang Wenfeng. Wenfeng merupakan lulusan Teknik Informasi Elektronik dari Zhejiang University dan memiliki visi untuk membawa AI China menuju kecerdasan buatan tingkat AGI (Artificial General Intelligence).
3. Popularitas di App Store
Aplikasi DeepSeek untuk perangkat mobile mengalami lonjakan popularitas yang pesat. Pada 26 Januari 2025, aplikasi ini menjadi aplikasi gratis teratas di Apple App Store di 111 negara, melampaui peringkat ChatGPT dan aplikasi serupa lainnya.
4. Dua Model AI Terbaru
DeepSeek telah meluncurkan dua model AI terbaru:
- DeepSeek V3 (Dirilis Desember 2024): Model berbasis Mixture-of-Experts (MoE) dengan 671 miliar parameter, namun hanya mengaktifkan 37 miliar parameter per token untuk efisiensi tinggi.
- DeepSeek R-1 (Dirilis Januari 2025): Dikembangkan dengan reinforcement learning untuk meningkatkan penalaran dan pemecahan masalah kompleks. Model ini memiliki kapasitas output hingga 32.000 token.
5. Berkembang di Tengah Pembatasan Ekspor Chip AI dari AS
DeepSeek lahir dalam kondisi pembatasan ekspor chip AI yang diberlakukan oleh pemerintah AS. Dengan regulasi ketat terhadap ekspor chip AI ke China, DeepSeek harus berinovasi menggunakan sumber daya yang tersedia.
6. Biaya Pengembangan Lebih Murah
Dibandingkan dengan GPT-4, pengembangan DeepSeek lebih hemat biaya, hanya menghabiskan sekitar 6 juta dolar AS (sekitar Rp 97 miliar), sementara GPT-4 menelan biaya hingga 63 juta dolar AS (sekitar Rp 1 triliun).
7. Menggunakan Nvidia H800
DeepSeek memanfaatkan GPU Nvidia H800, yang lebih murah dibandingkan Nvidia H100 yang digunakan oleh GPT-4. Dengan efisiensi ini, DeepSeek mampu dikembangkan dengan lebih sedikit sumber daya.
8. Efisiensi dan Inovasi Teknologi
DeepSeek mengadopsi arsitektur MoE dan metode Chain of Thought (CoT) untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam menjawab pertanyaan serta menyelesaikan tugas-tugas kompleks.
9. Performa Unggul di Benchmark AI
DeepSeek menunjukkan performa unggul di berbagai platform benchmark, mengalahkan AI buatan OpenAI, Meta, dan Anthropic dalam uji pemahaman konteks dan soal matematika tingkat tinggi.
10. Mengandalkan Talenta Dalam Negeri
Semua pengembang DeepSeek merupakan talenta muda dari China, menunjukkan potensi besar negara tersebut dalam mengembangkan teknologi AI tanpa bergantung pada tenaga ahli asing.
11. Model Open Source
Berbeda dengan ChatGPT yang bersifat closed-source, DeepSeek R-1 dirilis sebagai proyek open source, memungkinkan pengembang global untuk berkontribusi dalam pengembangannya.
12. Dampak Terhadap Saham Perusahaan Teknologi AS
Peluncuran DeepSeek menyebabkan saham perusahaan teknologi AS anjlok, termasuk Nvidia yang kehilangan hampir 17% nilai pasar dalam satu hari.
13. Membuat Investor Skeptis Terhadap Teknologi AS
Keberhasilan DeepSeek membuat investor mempertanyakan efisiensi pengeluaran perusahaan-perusahaan AI di AS, yang selama ini dianggap sebagai pemimpin dalam industri ini.
14. Dampak pada Pasar Kripto
Harga Bitcoin mengalami penurunan hingga 7% akibat kehadiran DeepSeek, yang mendorong investor untuk mencairkan aset mereka dalam jumlah besar.
15. Waspada, AS Mulai Mengkaji DeepSeek
Pemerintah AS mulai memperhatikan dampak DeepSeek terhadap keamanan nasional. National Security Council (NSC) tengah mengevaluasi kemungkinan ancaman dari AI China ini.
16. Disambut Trump dan CEO OpenAI
Berbeda dengan sikap pemerintah AS, beberapa tokoh seperti Donald Trump dan CEO OpenAI Sam Altman justru menyambut kehadiran DeepSeek sebagai tantangan baru yang dapat meningkatkan inovasi dalam industri AI.
Kesimpulan
DeepSeek telah membuktikan bahwa China mampu menghadirkan inovasi AI yang kompetitif, bahkan dengan sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan pesaingnya dari AS. Dengan model open source dan efisiensi tinggi, DeepSeek berpotensi menjadi kekuatan besar dalam industri kecerdasan buatan global. Kehadirannya tidak hanya mengubah lanskap persaingan AI tetapi juga mempengaruhi pasar saham, investasi, dan kebijakan teknologi dunia.