Sebelumnya, puluhan massa dari Sapma PP Kota Makassar menggelar aksi unjuk rasa di depan PN Makassar pada Kamis (6/2/2025). Mereka memprotes dugaan penyerobotan lahan seluas 1,7 hektare di Jalan Lantebung, Kelurahan Bira, Kecamatan Biringkanaya.
Massa menuntut agar PN Makassar menolak permohonan praperadilan David Limbunan.
"Ini mungkin kecil bagi mafia, tapi bagi kami rakyat kecil ini adalah perjuangan besar. Kami mendampingi keluarga kami dalam kasus ini," ujar Muh. Nur Kusain, pemimpin aksi.
Menurutnya, kasus ini bermula dari SHM atas nama David Limbunan yang dibatalkan oleh PTUN. Namun, David tetap menggunakan SHM tersebut untuk menggugat dan menguasai tanah tersebut.
"David Limbunan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sulsel atas dugaan penyerobotan dan penggunaan surat palsu. Praperadilan ini hanya akal-akalan untuk menghambat penyidikan," tambahnya.
Aksi tersebut juga diwarnai simbolik dengan pemotongan seekor ayam jantan yang diikat di halaman PN Makassar, sebagai simbol keberanian pengadilan dalam mengambil keputusan tanpa pandang bulu.
Humas PN Makassar, Sibali, yang menemui massa aksi, mengklaim dirinya sebagai kader Sapma dan menerima aspirasi demonstran untuk diteruskan kepada Ketua PN Makassar, I Wayan Gede Rumega.
"Aspirasi teman-teman sudah kami terima dan akan kami sampaikan ke Ketua PN untuk dipertimbangkan," pungkasnya. (Isak/B)
