"Misalnya pengembalian Dana Korupsi yang sudan menjadi target Pemerintah, Aset yang sudah menjadi milik Negara dari hasil korupsi dan atau TPPU dan Setara dengan tersebut bisa menjadi pendapatan Negara. Pajak-pajak yang selama ini sudah menjadi target Pemerintah dengan hasil analisis yang cukup tinggi dioptimalkan. Beberapa tambahan dari hasil hitungan yangg memungkinkan menjadi pendapatan negara perlu di maksimalkan," jelasnya.
Selain itu, Lukman menilai perlunya kontribusi pihak swasta dan normalisasi anggaran.
"Pihak-pihak swasta bisa ikut membantu dengan tetap tidak ada yg dirugikan oleh kedua belah pihak dalam melaksanakan program BMG. Kemudian perlunya normalisasi anggaran atau perubahan anggaran pada periode sesuai jadwal tahunan," ungkapnya.
Terkait berdampak negatif terhadap dunia pariwisata khusunya perhotelan, Lukman membenarkan akan adanya dampak secara Negatif disebabkan tingkat okupansi perhotelan yang akan menurun secara drastis sebagai akibat kurangnya perjalanan Dinas dan kegiatan Pemerintah.
"Ini juga akan berdampak bagi karyawan yang bisa berimplikasi pada PHK untuk menekan biaya operasional Perhotelan dan Sektor yang lainnya. Hal ini juga secara signifikan dari sisi lain terdampak juga secara tidak langsung bagi sektor yang lainnya. Sehingga perlu kerja keras Pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang diharapkannya dengan mencari sumber-sumber substitusi," urainya
Disamping itu semua, Lukman berharap adanya kebijakan dari pemerintah untuk semua lapisan masyarakat.
MBG merupakan program luar biasa dari pemerintah untuk menghadirkan generasi emas 2030 mendatang, diharapkan program ini dapat berjalan tanpa adanya efisiensi anggaran yang berujung pada bayang bayang PHK dikalangan masyarakat. Generasi muda cerdas, masyarakat Bahagia. (Hikmah/C)