"Kami berharap pemerintahan baru mendorong kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan ekonomi, sosial, dan pendidikan," harapnya.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Rahman Pina, memberikan tanggapan positif terkait kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memangkas anggaran APBN dan APBD tahun 2025.
Ia menekankan bahwa kebijakan efisiensi ini bukanlah ancaman bagi perekonomian daerah, melainkan sebuah strategi cerdas untuk memperkokoh fondasi ekonomi nasional.
"Jangan sampai kebijakan efisiensi anggaran ini dianggap sebagai ancaman yang meruntuhkan ekonomi," katanya.
Politisi Golkar itu, menekanakan. Ini lebih pada upaya pemerintah untuk membangun peta baru yang lebih produktif dan memperkuat ekonomi.
"Jangan sampai kesannya bahwa kebijakan efisiensi anggaran ini meruntuhkan ekonomi. Ini lebih pada penataan ulang belanja negara agar lebih produktif," jelasnya.
RP menjelaskan bahwa pemerintah tengah merancang peta ekonomi baru yang lebih kokoh. Ia membandingkan situasi saat ini dengan masa pandemi Covid-19, di mana pendapatan negara, baik APBN maupun APBD, mengalami penurunan drastis, memaksa pemerintah melakukan efisiensi besar-besaran di berbagai sektor.
Saat pandemi semua pendapatan berkurang, sehingga APBN dan APBD harus dikoreksi besar-besaran.