Teror Busur Panah Marak di Makassar, Warga Resah Sambut Ramadan

  • Bagikan
Foto salah seorang remaja terkena busur di pangkal leher bawah telinga saat main bola di Jl Tinumbu, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Memasuki awal Ramadan, aksi kejahatan jalanan di Kota Makassar semakin meresahkan. Salah satu yang paling menonjol adalah serangan busur panah yang terus terjadi. Hingga saat ini, tercatat sudah ada tiga insiden dengan korban bukan hanya warga sipil, tetapi juga anggota kepolisian.  

Serangan ini menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang beraktivitas di malam hari selama bulan suci Ramadan. Banyak warga mengaku khawatir keluar rumah, bahkan untuk sekadar beribadah ke masjid.  

“Saya jadi takut keluar malam, padahal biasanya kalau Ramadan sering tarawih dan berkumpul dengan teman-teman setelahnya. Sekarang lebih waspada,” kata Cal, seorang warga Makassar.  

Pihak kepolisian sendiri tengah berupaya keras menangani kasus ini. Bahkan patroli malam terus ditingkatkan, termasuk razia terhadap kelompok-kelompok gang motor yang dicurigai hendak melakukan aksi kejahatan juga lebih intensif dilakukan.

Adapun kejadian yang dirangkum Rakyat Sulsel mulai dari aksi teror busur yang terjadi awal Ramadhan. Saat itu korbannya merupakan anggota polisi yang bertugas di Polres Pelabuhan Makassar, berinisial Bripda MRH (21).

Peristiwa nahas itu menimpa Bripda MRH usai melaksanakan shalat subuh di sekitar Jalan Pelita, Kecamatan Panakkukang, pada Sabtu (1/3/2025) lalu. Saat dalam perjalanan, MRH tiba-tiba diserang oleh sekelompok pemuda diduga gang motor menggunakan busur panah yang mengenai lengannya hingga harus menjalani operasi di rumah sakit. 

Menanggapi kejadian itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, peristiwa nahas yang dialami Bripda MRH sedang dalam penyelidikan pihaknya. Ia juga mengaku belum mengetahui secara pasti motif pelaku menyerang korban.

"Kejadiannya sekitar pukul 06:45 WITA, ada sekelompok pemuda naik motor melepas busur ke arah korban, tanpa sebab musabab," kata Kombes Pol Arya sebelumnya. 

Bukan itu saja, aksi teror busur kembali terjadi pada hari berikutnya, tepatnya pada Minggu (2/3/2025), sekitar pukul 03:30 WITA, di kawasan Jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala. Dalam insiden ini, korbannya merupakan seorang remaja berinisial IAN.

IAN menjadi korban pembusuran orang tidak dikenal saat sedang bermain dengan rekannya sambil menunggu waktu sahur. Anak panah busur tertancap di lehernya, namun beruntung luka yang dialaminya tidak terlalu parah sehingga bisa diobati sendiri tanpa perawatan medis. 

Menurut Kapolsek Bontoala, Kompol Andi Aris Abu Bakar, pihaknya saat ini masih tengah melakukan penyelidikan terhadap pelaku pembusuran terhadap korban. 

"Anggota sudah melakukan penyelidikan (terhadap pelaku pembusuran)," ujar Kompol Aris kepada wartawan.

Tak berhenti sampai di situ, aksi teror komplotan bermotor juga terjadi di Jalan Borong Raya, Kecamatan Manggala, pada Minggu (2/3/2025) malam. Dalam insiden ini dua pemuda bernama Arisandi dan Billy menjadi korban.

Bahkan salah satu korban harus menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat luka tusuk senjata tajam yang dialaminya.

Menurut informasi, kejadian ini bermula saat korban berpapasan dengan rombongan pengendara bermotor yang tidak dikenal saling berboncengan. Salah satu pengendara dari rombongan itu sengaja menabrakkan motornya ke kendaraan Arisandi.

Mereka pun terjatuh dan langsung dianiaya secara membabi buta. Arisandi mengalami luka memar di hampir sekujur tubuh, sedangkan Billy mengalami luka tusuk di perut dan bahunya dan harus mendapatkan perawatan medis. (Isak/B)

  • Bagikan