Harga Beras Dunia Jatuh ke Level Terendah: Thailand Menangis!

  • Bagikan

Produksi beras nasional terus menanjak. Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi Januari-Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton beras, naik 12,4% dari tahun lalu.

Total produksi gabah diproyeksi menyentuh 28,85 juta ton naik 3,18 juta ton dibandingkan 2024. Proyeksi USDA bahkan lebih tinggi: 34,6 juta ton (milled basis) sepanjang musim 2024/25.

Tak hanya itu, cadangan beras nasional juga menguat. Stok beras Indonesia kini mendekati 5 juta ton tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Situasi ini memberi ruang bagi Indonesia untuk mulai memperkuat ketahanan dalam negeri, dan bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan merambah pasar ekspor secara masif.

Beberapa negara sudah mulai melirik. Malaysia secara terbuka menyampaikan minat mengimpor beras dari Indonesia, menyusul krisis pasokan dan penurunan rasio swasembada mereka menjadi 56,2% pada 2023.

Singapura juga tercatat meningkatkan impor hingga 22,8%, termasuk dari sumber alternatif seperti Indonesia. Kemendag mengonfirmasi bahwa beras premium dan eksotis asal Indonesia kini mulai diekspor ke Malaysia, Singapura, dan pasar ASEAN lainnya.

Indonesia sedang berada di simpang jalan penting. Di satu sisi, dunia tengah dibanjiri beras murah, membuat harga tertekan. Di sisi lain, RI memiliki momentum langka, produksi melimpah, cadangan tinggi, dan permintaan regional yang tumbuh.

  • Bagikan