"Pertama aspek produksi tentu saja karena di sini bahan bakunya insyaallah ada, tapi juga tolong dijaga sustainable nya jangan sampai nanti over fishing atau segala macam sehingga kemudian malah jadi menghilangkan lautnya. Kemudian yang kedua adalah aspek kelembagaan, jadi nanti kita akan bangunkan semacam kelompok-kelompok petani ternaknya," jelasnya.
"Kemudian yang berikutnya adalah aspek pemasaran, nah ini kita menggandeng salah satu perusahaan yang sudah terbiasa melakukan proses produksi dan penjualan produk ini yakni PT Nirvana Niaga. Diharapkan juga pengelolaan bulu babi ini dapat memproduksi l sebanyak 200 sampai 500 kg per hari. Mudah-mudahan nanti target produksinya juga bisa dimonitor dan bisa tercapai dengan kebutuhan baku sebanyak 2,5 sampai 5 ton," tambahnya.
Lebih jauh meski target produksi bulu babi besar, Anton berharap masyarakat tidak merusak ekosistem landak laut yang ada di sekitar perairan.
"Permintaan bulu babi perbulan lebih dari 30 ton sehingga insyaallah marketnya tersedia, terbuka dan cukup banyak Insyaallah ini menjadi sesuatu yang baik,"
"Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk yang tadinya hanya dipandang sebagai hama tetapi dapat menjadi produk yang memberikan nilai tambah dan dalam program ini teman-teman BSI juga memberdayakan ibu-ibu, mudah-mudahan dengan cara ini juga akan meningkatkan pada partisipasi masyarakat secara lebih luas," ungkapnya.