PAREPARE, RAKSUL - Lukman (29), salah seorang aparat desa yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen pekerja penerima upah (PPU), mengungkapkan pengalamannya memanfaatkan kartu JKN- KIS saat istrinya melahirkan anak pertamanya, Kamis (02/09). Lahirnya buah hati ke dunia adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh Lukman dan keluarga. Lukman menuturkan bahwa pada saat itu ia mengantarkan istrinya untuk melahirkan di Puskesmas, namun karena tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, maka istrinya kemudian dirujuk ke rumah sakit. “Pada saat itu istri saya, sudah merasakan sakit, namun akhirnya istri saya dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan pada saat itu dokter memutuskan untuk melakukan operasi caesar. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan anak saya bisa lahir dengan selamat,” tutur Lukman. Lukman juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur dengan menjadi peserta JKN-KIS. Semua pelayanan dimudahkan dan dilayani dengan sangat baik, baik di Puskesmas maupun di rumah sakit. “Mulai dari saat kontrol kehamilan istri saya, sampai dengan harus menjalani operasi caesar, semua pelayanan yang diberikan sangat baik dan tidak ada biaya yang dikeluarkan sama sekali,” ungkap Lukman. Ia yang juga bekerja sebagai admin aparat desa yang sering memanfaatkan aplikasi e-Dabu, juga mengungkapkan bahwa manfaat kemudahan inovasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan melalui aplikasi e-Dabu. "Terkait aplikasi e-Dabu, di situ ada banyak fitur yang dapat memudahkan kami sebagai admin, baik untuk melakukan penambahan peserta maupun untuk melihat daftar aparat desa yang telah menjadi peserta JKN-KIS. Salah satu fitur yang sering kami gunakan yaitu menu Laporan yang berfungsi untuk memberikan informasi terkait data kepesertaan maupun data tagihan, sehingga ketika ingin melihat peserta terdaftar tiap bulan, dapat dengan mudah diunduh pada aplikasi e-Dabu. Ini juga yang dijadikan sebagai dasar laporan kami tiap bulan,” tutur Lukman.(*)