Soal Kisruh Petani dan PTPN XIV di Enrekang, ARN Turun Langsung Fasilitasi Dialog

  • Bagikan

ENREKANG, RAKYATSULSEL – Kisruh yang terjadi antara petani dan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV di Kecamatan Maiwa masih berlanjut.

Beberapa kali aksi demonstrasi oleh petani penggarap bersama Aliansi Masyarakat Massenrempulu (AMPU) masih belum membuahkan hasil.

Ketua DPP HIKMA, Andi Rukman Nurdin Karumpa kemudian turun langsung melakukan dialog kepada semua pihak, dalam hal ini Bupati, anggota DPRD Enrekang, pihak PTPN, petani dan aktivis yang mendampingi petani.

“Kita datang bertujuan untuk mencari solusi atas persoalan ini, dengan berbudaya dan mengedepankan prinsip kemanusiaan,” Katanya saat ditemui di Enrekang, Minggu (19/2).

Ketua DPP HIKMA, Andi Rukman Nurdin Karumpa

Petani, lanjutnya, Oleh PTPN, bisa diberi ruang untuk menanam komiditi yang variatif, tak perlu harus sawit. Yang beli harus PTPN XIV, jadi ketersediaan marketnya ada. Petani tidak harus berurusan dengan tengkulak, keduanya bisa sama-sama untung.

“PTPN tidak boleh arogan, bagaimana bisa membantu mensejahterakan rakyat, kalau baru mulai saja sudah menjatuhkan air mata rakyat,” tutupnya.

Sementara itu, Siswanto Rawali, Akadimisi dari Universitas Lambung Mangkurat meminta, pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Enrekang, Muslimin Bando menunjukkan keberpihakannya terhadap rakyatnya.

“Menurut saya, sebagai seorang pemimpin, bupati harus pasang badan melindungi rakyatnya. Penzaliman dengan cara menggusur tanaman rakyat tidak bisa dibenarkan dengan kacamata apapun,” kata putra Massenrempulu ini.

Namun, harapnya, turunnya ketua DPP HIKMA mampu memberi solusi untuk menyelesaikan kisruh ini. (FAD)

  • Bagikan