TAKALAR, RAKYATSULSEL - Rencana kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Sulawesi Selatan pada tanggal 22 Mei 2022 menimbulkan pro kontra.
Dimana pro kontra tersebut muncul diakibatkan ada polemik internal Partai sehubungan dengan pemilihan ketua DPD ada yang pro IAS ada yang pro Ni'matullah tapi DPP memutuskan Ni'matullah.
" Saya sebagai kader Partai Demokrat juga anggota fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Takalar tidak bisa menerima jika ada pihak yang menghalangi kedatangan AHY di Sulawesi Selatan," ungkap Husniah Rachman, Sabtu (14/05/2022).
Husniah Rachman juga menegaskan bahwa kedatangan AHY di Sulsel dalam agenda apapun saya siap menjadi garda terdepan untuk mengawal suksesnya kunjungan Ketua Umum (Ketum) AHY di Sulawesi Selatan.
"Sebagai sikap kader Partai Demokrat yang akan selalu menjaga marwah dan wibawa partai dan sebagai simbol partai adalah bapak ketum AHY. Pastinya kami sebagai Kader Partai Demokrat hanya bisa berkomentar tetap fokus dan menunggu kedatangan AHY dan siap menjadi garda terdepan," tegas Husnia Rachman.
Sehingga kalau ada yang menolak kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY di Sulsel yang merupakan Putra mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan agenda melantik Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah pada 22 Mei mendatang. Sebaiknya tidak ada seperti ini.
"Sebab, AHY atau Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Saya kira kita harus menerima keputusan dari pusat. Penunjukan Ni’matullah menahkodai Demokrat Sulsel merupakan keputusan organisasi. Sehingga pelantikan nantinya kita harus sukseskan bersama oleh seluruh DPC Demokrat se-Sulsel," harap Husnia Rachman. (Tir)