WAJO, RAKYATSULSEL - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sengkang (Rutan Sengkang) sepakati Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait pencegahan dan penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TB) dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel, Liberti Sitinjak mengapresiasi kerjasama ini. Menurut dia, kerjasama ini sangat membantu dalam penanganan dan pencegahan penularan penyakit TB dalam lapas dan rutan. Terkhusus di Sengkang.
"Melalui kerjasama ini, dapat memberikan pelayanan tubekulosis ke masyarakat atau pasien tekhusus kepada WBP serta memudahkan dalam akses layanan kesehatan sesuai dengan program kesehatan nasional," kata Liberti, Minggu (15/5).
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Rutan klas IIB Sengkang, UPTD Puskesmas Lempa dan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo di ruang rapat Rutan Sengkang pada Kamis Lalu.
"Terimakasih kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Lempa dan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo atas terjalinnya kerja sama ini, kualitas kesehatan warga binaan semakin terjaga dan meningkat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Sengkang, Sahril Efendi mengatakan salah satu tujuan perjanjian ini adalah memberikan pelayanan tuberkulosis secara serius ke warga binaan sehingga dapat dengan mudah dalam akses layanan kesehatan.
"Kesepakatan dan kerjasama ini juga merupakan upaya serius Rutan Sengkang untuk meningkatkan derajat kesehatan warga binaan dan mewujudkan masyarakat bebas dari penyakit menular seperti TBC," ungkap Sahril.
Sahril mengungkapkan kerjasama ini berlangsung selama tiga tahun. Melalui kerjasama ini, Dinas Kesehatan Wajo akan melakukan proses diagnosis TB sesuai dengan pedoman Nasional Penanggulangan TB.
Selain itu, melakukan pengobatan TB sesuai strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang merupakan suatu strategi yang dilaksanakan di pelayanan kesehatan dasar di dunia untuk mendeteksi dan menyembuhkan penyakit tuberculosis. (*)
