Arham mengaku dipercaya Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse untuk mengawal basis suara di Luwu Raya serta diminta maju bertarung di DPRD Sulsel untuk Dapil Sulsel 11.
"Pileg kan lebih awal ketimbang Pilkada. Jika setelah Pileg saya diminta maju di Pilkada, maka kita tetap siap," tegasnya.
Manajer strategi dan operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan, anak kepala daerah memiliki peluang untuk bertarung pada Pilkada 2024 mendatang.
"Nama-nama tersebut cukup potensial maju bertarung di Pilkada 2024. Melanjutkan kepemimpinan dari trah keluarga telah menjadi tren dalam kontestasi politik di berbagai level," katanya.
Dirinya menyebutkan tradisi politik semacam itu telah menjadi fenomena umum yang terjadi dalam demokrasi Indonesia saat ini. Apalagi ada nama besar di belakangnya.
"Ditopang oleh nama besar dari trah keluarga, menjadi nilai plus tersendiri. Namun dalam merebut kemenangan tentu tak cukup dengan modal politik seperti itu. Berbagai modal primer perlu disiapkan," jelasnya.
Direktur Eksekutif Paramater Publik Indonesia (PPI), Ras MD mengungkapkan, peluang putra mahkota di Pilkada masih relatif. Menurutnya, tak semua anak kepala daerah peluangnya seindah Adnan di Gowa maupun yang lainnya.
"Seingat saya, Adnan terpilih diwaktu itu karena faktor kekuatan Alm Ichsan Yasin Limpo dan juga kekuatan personal Adnan. Dua sisi saling melengkapi. Tingkat pengaruh sang ayah dan juga personaliti baik yang dimiliki sang anak," jelasnya.