"Pokoknya soal Pilpres kita ikut DPP," singkatnya.
Sementara, Komunikasi politik elite Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat semakin intens di tingkat Nasional.
Syahar mengaku belum ingin terlalu jauh mengomentari kontestasi politik nasional, khususnya terkait koalisi pilpres. Hal itu kata, sesuai instruksi DPP.
"Kami di daerah dilarang dulu komentari Pilpres. Intinya, kami masih menunggu kesepakatan di Jakarta. Kalau ini memang terjadi, tentunya kami siap mengencangkan mesin partai di Sulsel," jelasnya.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma menyatakan, walau sudah ada tiga nama yang ditunjuk sebagai kandidat bakal Capres, namun belum ada satupun partai politik yang serius bersama NasDem untuk melakukan koalisi.
"Kalau pun NasDem sudah memutuskan usungan, tetapi belum ada koalisi itu tidak bisa mengusung kandidat," katanya.
Sukri menambahkan, dari tiga figur tersebut, tak ada satupun nama dari kader internal mereka, di mana Anies Baswedan non partai, Ganjar dari PDI Perjuangan dan Andhika panglima TNI yang masih aktif.
"Paling tidak beberapa petinggi Partai sudah melakukan pertemuan dengan Surya Paloh. Saat ini masih bersifat lobi-lobi partai dan petinggi. Paling tidak 3 nama tersebut sudah dikenal oleh masyarakat," ujarnya.