MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Inilah pertandingan sepakbola yang fenomenal pada perayaan 17 Agustusan tahun ini di Makassar. Pasalnya yang bertanding adalah Tim Empang yang diperkuat Ketua Umum IKA UNHAS, Andi Amran Sulaiman melawan Tim Kelurahan Panaikang yang dipimpin Lurah Azis Adam Musa.
Menjadi fenomenal karena pertandingan tidak direncanakan, penontonnya sebagian besar emak-emak dan anak-anak serta pemainnya ditentukan dalam hitungan menit. Namun hadiah yang dibagikan tergolong waoww.
Pertandingan fenomenal ini berawal ketika Lurah Azis menemui Andi Amran Sulaiman yang sedang berdiskusi –tudang sipulung– di rumah empang dengan Pengurus IKA UNHAS, Minggu, 7 Agustus 2022 pagi.
Azis yang datang sesaat sebelum diskusi berakhir menyampaikan bahwa di lapangan yang tidak jauh dari empang ada pertandingan sepakbola. ”Saya baru membuka kegiatannya,” kata Azis.
Mendengar penjelasan lurah, Ketum IKA sedikit bercanda namun serius menimpali untuk bermain bola. ”Kami siap bertanding asal lawan adalah ketua-ketua RT dan RW,” kata Amran sambil tersenyum.
Ajakan bereksebisi diiyakan oleh Pak Lurah lalu pamit dan beranjak ke lokasi untuk menyiapkan pertandingan. Disepakati masing-masing tim diperkuat tujuh atau delapan pemain.
Ketika Tim Empang tiba di lokasi, lapangan yang berukuran sekira tiga kali lapangan badminton sudah dipenuhi penonton. Mereka adalah emak-emak, anak-anak dan orang tua. Iya, suporter aneka umur. Mereka pun riuh gempita.
”Waktu kita batasi lima menit saja dan kalau Tim Kelurahan menang maka hadiahnya diberikan untuk suporternya. Begitupun sebaliknya,” kata Ketum IKA UNHAS, yang pada pertandingan ini menjadi libero, yang bertugas mengatur serangan.
Tim Empang terdiri atas Kahar Gani (kiper), Andi Amran Sulaiman (libero), Rezeki Mulyadi (back kanan), Dedy (back kiri), Irwan Ade Saputra (gelandang) serta trisula penyerang –Sudirman Numba (Chudi), Suharman (Ammang) dan Abdul Rasyid Jalil (Cido).
Hingga menit keempat kedudukan masih kacamata, kosong-kosong, namun kedua tim bergantian saling menekan. Striker Chudy yang lincah sudah dua kali terjatuh berjibaku dengan tanah yang berlumpur.
Pada menit-menit terakhir, terjadi kemelut di depan gawang yang dijaga ketat Kahar Gani. Handsball dan penalti untuk Tim Kelurahan Panaikang. Untung bola tidak bersarang di gawang. Kahar dan suporter kegirangan. Sorak-sorai suporter bersahutan dan tensi permainan meningkat.
Kegagalan tendangan penalti membuat semangat Tim Kelurahan Panaikang melemah. Sebaliknya gempuran Tim Empang meningkat.
Saat 30 detik sebelum berakhir, Andi Amran memberi umpan ke tengah, disambut oleh Chudy dan diberikan ke Cido yang langsung membidik gawang. Belum gol. Bola berputar dan berpindah dari kaki ke kaki. Ke kaki lawan atau ke kaki kawan sudah tak jelas.
Lalu terjadi kemelut di depan gawang Tim Kelurahan yang dijaga Lurah Azis. Lurah Azis yang berpakaian batik dan bertopi sempat kehilangan konsentrasi karena ikut mengarahkan barisan pertahanan untuk mengawal Chudy.
”Kawal itu yang sering jatuh,” teriak Azis, yang melihat Chudy begitu lincah hingga terjatuh lagi untuk ketiga kalinya.
Bola yang bergulir liar di depan gawang dan dua back yang terkecoh karena menempel ketat Chudy menyebabkan pertahananan Tim Kelurahan terbuka.
Ammang yang tidak dikawal langsung menyontek bola liar yang bergulir di depannya. Tendangan keras Ammang membobol gawang Lurah Azis. Gol, 1 – 0 untuk Tim Empang.
Penonton pun makin bersorak, baik suporter Tim Empang maupun Tim Kelurahan Panaikang. Pertandingan sisa 20 detik lagi teriak Direktur Eksekutif IKA UNHAS Salahuddin Alam melalui pengeras suara. Alam mendapuk dirinya sebagai inspektur pertandingan.
Hingga pertandingan usai skor 1 – 0 untuk Tim Empang tidak berubah. Tim Empang yang mengalahkan Tim Kelurahan Panaikang diperkuat PP IKA UNHAS.
Pada pertandingn tersebut Tim Empang belum menurunkan pemain lainnya. seperti Saharuddin Ridwan, Bachrianto Bachtiar, Fitra, Ilham Rasyid, Alam dan Prof Murtir Jeddawi.
Pertandingan diakhiri dengan pembagian hadiah untuk suporter tim yang menang maupun suporter tim yang kalah. Hadiah juga diberikan kepada anak yatim yang sedang menonton maupun anak-anak plus emak-emak.
Pemain yang menang maupun kalah juga menerima hadiah, terutama Chudy yang membayakan gawang lawan, meski permainannya terganggu tanah yang tidak rata dan berlumpur. Namun demikian, sepak bola fenomenal ini membuat semua gembira.
Ketika rombongan Tim Empang meninggalkan lokasi, masyarakat menyampaikan terimakasih dan mengelu-elukan Ketum IKA UNHAS, termasuk Ammang dan Chudy.
”Tabe’ pencetak gol mau lewat,” kata Ammang sambil tersenyum yang dibalas dengan lambaian tangan dan senyum tulus masyarakat. (*)