SIDRAP, RAKYATSULSEL - Warga desa Sipodeceng, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, turut memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 77, dengan menggelar beragam lomba dan turnamen di sport centre yang merupakan fasilitas yang dimiliki desa Sipodeceng.
Kegiatan itu dibuka Dinas Pendidikan dan Olahraga Sidrap, pada Kamis (18/8/2022) sore, hadir dalam pembukaan, Camat Baranti, Kapolsek, Danramil, Kades Sipodeceng, Lurah Baranti serta tokoh masyarakat.
Kegiatan itu disambut antusias warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, di sisi lapangan dipenuhi warga yang menonton, bahkan hingga area lapangan. Warga Sipodeceng seolah merindukan permainan rakyat itu, sebab dua tahun lamanya baru digelar, tidak hanya itu tidak sedikit anak-anak yang penasaran, karena mereka baru merasakan sendiri permainan tersebut.
Kepala Desa Sipodeceng, Naming Pallajareng mengungkapkan ada dua kegiatan yang digelar yakni turnamen dan lomba, untuk lomba antara lain, lari karung, lari kelereng hingga panjat pinang, sementara untuk turnamen antara lain sepak takraw, bulu tangkis dan futsal.
"Kegiatan ini kerjasama Pemerintah Desa dan generasi muda Sipodeceng, untuk Indonesia pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat," ujar Naming Pallajareng.
Kades Sipodeceng juga berharap melalui kegiatan tersebut nantinya muncul bibit handal dari desanya khususnya dibidang olah raga.
"Kami juga berharap dukungan pemerintah, mulai dari camat dan pemerintah Kabupaten Sidrap," ucapnya.
Camat Baranti Bustaman dalam sambutannya perayaan HUT RI Ke 77 masih dilakukan terbatas, di tingkat kecamatan hanya digelar Carnaval dan gerak jalan, tidak melibatkan masyarakat umum.
Bustaman juga mengatakan lomba dan turnamen selain tujuannya untuk hiburan namun juga prestasi, sehingga dia berharap nantinya Lahir atlet nasional dikemudian hari.
"Tidak menutup kemungkinan lahir atlet dari sipodeceng yang bisa ke tingkat nasional bahkan hingga keluar negeri," katanya.
Selain itu ia meminta para peserta untuk menjaga sportifitas dalam bertanding.
"Jaga sportifitas dan keamanan,
demi ketertiban dan kelancaran turnamen," harapnya.
Bustaman juga mengapresiasi kepedulian pemerintah desa yang menggelar kegiatan tersebut, sebab dilakukan melalui anggran desa dan swadaya masyarakat.
"Itu artinya kepala desa dan masyarakatnya peduli," katanya. (*)