JAKARTA, RAKYATSULSEL - Peretas (hacker) dengan identitas Bjorka belakangan mengejutkan publik karena meretas dan menyebarluaskan beberapa data ‘rahasia’ yang disimpan oleh pemerintah.
Data-data tersebut disebarluaskan melalui media sosial Twitter dengan nama akun @bjorxanism.
Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan data yang disebarkan oleh Bjorka sebenarnya bukan bersifat rahasia.
“Sebenarnya datanya bukan data yang rahasia, bisa diambil dari mana-mana cuma kebetulan sama. Belum ada yang membahayakan, isu-isu yang ada kan sudah ada di koran setiap hari,” ucap Mahfud MD di kantor Kemenkopolhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (12/9).
Menurut Mahfud, unggahan hacker tersebut sudah dibaca secara keseluruhan oleh dirinya, tetapi bersifat biasa saja.
Bahkan data yang disebar sebenarnya bisa terdapat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
“Kebetulan bukan rahasia, juga bisa saja dokumen yang terbuka itu memang terjadi misalnya di dukcapil ada macam-macam lah di masing masing tempat,” tuturnya.
Sebelumnya, Bjorka membuka sejumlah data dan dokumen ke publik. Bjorka mengunggah kumpulan data berupa pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia.
Dia mengunggah data pribadi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bjorka bahkan menyebut telah meretas dokumen rahasia untuk Presiden Joko Widodo. (jpnn/raksul)