WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengakui program Kampung Keluarga Berkualitas (KB) sangat berpengaruh dalam upaya menekan angka stunting yang saat ini jadi fokus nasional. Dirinya pun menyerukan agar program ini dimasifkan di seluruh tingkatan pemerintahan.
Amran Mahmud menekankan hal itu saat pencanangan Kampung KB sekaligus peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) tingkat Kabupaten Wajo di Desa Sogi, Kecamatan Maniangpajo, Kamis (15/9).
Rangkaian dari pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB dalam rangka penurunan stunting di Wajo ini, dihadiri Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN RI), Muhammad Rizal Martua Damanik, bersama istri serta jajaran.
Amran Mahmud berharap pembentukan Kampung KB yang merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama yang berada di wilayah terpencil, tertinggal, pesisir, pegunungan, hingga wilayah padat penduduk dan daerah-daerah miskin.
Amran Mahmud menjelaskan, di Wajo sejak 2016 hingga 2022 ini telah terbentuk 90 Kampung KB di 14 kecamatan yang akan dijadikan sebagai proyek percontohan. Ke depan jumlahnya diharapkan terus bertambah.
"Apabila berhasil maka insyaallah secara bertahap pada tahun-tahun mendatang akan dikembangkan jumlahnya dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masing-masing wilayah," ungkap kepala daerah bergelar doktor ini.
Terkait program Dashat, Amran Mahmud menjelaskan ini merupakan salah satu program yang dicanangkan BKKBN sebagai upaya penurunan stunting.