MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang dipastikan banyak kepentingan terutama kepentingan besar partai politik. Sehingga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mewanti-wanti adanya kader atau simpatisan parpol yang menjadi penyelenggara tingkat paling bawah.
Ketua Bawaslu Sulsel, Laode Arumahi menyebutkan ini dia wanti-wanti dan pihaknya akan melakukan pendalaman integritas calon Pengawas Kecamatan (Panwascam) pada saat wawancara.
"Ini menjadi konsentrasi kami adanya dugaan mobilisasi kader partai yang masuk (calon Panwascam)," kata Laode Arumahi saat melakukan Podcast di kantor Harian Rakyat Sulsel, Selasa (4/10/2022).
Dirinya menyebutkan saat pendaftaran Panwascam sejumlah nama ditemukan terdaftar di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol), walau kata Saiful Jihad, mereka membantah bukan bagian dari Parpol.
"Kita tidak bisa langsung menerima (alasan bukan kader parpol), tapi kita melakukan pendalaman lagi," ujarnya.
Banyak calon pendaftar Panwascam namanya terdaftar di Sipol, sehingga Bawaslu membutuhkan masukan dari partai masyarakat, jangan sampai orang-orang tersebut bagian dari Parpol yang akan bekerja tidak netral nantinya.
"Jadi kita buka ruang kepada masyarakat untuk melaporkan, kalau mereka aktif di partai, dan itu (laporan) itu menjadi pertimbangan teman-teman (Bawaslu Kabupaten) sebelum penetapan Panwascam," jelasnya.
Pihaknya pun meminta kepada Bawaslu Kabupaten/Kota agar berhati-hati dalam perekrutan penyelenggara Pengawas pemilu. "Kalau mereka merekrut dengan baik, pekerjaan mereka lebih ringan dan dipercaya oleh publik," tuturnya.
Laode juga menyebutkan jika pihaknya akan mencoba menggali pengetahuan calon Panwascam terutama Indeks Kerawanan Pemilu. "Kalau indeks kerawanan banyak kasus terjadi, kita akan mencari pemimpin yang bagus," tutupnya. (A)