MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Musyawarah cabang (Muscab) serentak Partai Demokrat se-Sulawesi Selatan mulai digelar hari ini, Jumat (4/11/2022). Muscab dengan agenda pemilihan ketua dewan pimpinan cabang (DPC) itu diharapkan tidak menimbulkan perpecahan.
Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat Sulsel, Mohammad Aslan tidak ingin pelaksanaan Muscab sama seperti pelaksanaan Musda beberapa waktu lalu. Dimana saat itu terjadi perpecahan antara pendukung Ni'matullah dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
"Kami tidak ingin Muscab ini menimbulkan perpecahan antar sesama kader," ujarnya.
Ia mengimbau kepada seluruh kader partai berlambang Mercy itu tetap solid, baik sebelum dan sesudah Muscab. "Apalagi ini menjelang Pemilu. Semua kader harus tetap solid," tegasnya.
Adapun penentuan ketua Demokrat pada 24 kabupaten/kota di Sulsel akan ditentukan oleh tim lima. Tim ini terdiri dari Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen Teuku Riefky Harsya, Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP, Herman Khaeron, Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah dan Sekretaris Demokrat Sulsel, Haidar Majid.
"Tim lima akan melihat bagaimana keseriusan calon untuk memimpin Demokrat lima tahun kedepan dengan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan," jelasnya.
Aslan mengatakan, tim verifikasi dari DPP sementara melakukan pencocokan dukungan terhadap calon ketua. "Verifikasi dilakukan secara tertutup," terangnya.
Khusus dua atau tiga calon, Aslan belum bisa memastikan apakah ada dari mereka yang mendapat dukungan ganda atau tidak. "Kalau pengumuman yang mana bersyarat atau tidak akan diumumkan pada saat Muscab besok (Jum'at)," bebernya.
Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni’matullah mengatakan, jika Muscab Demokrat ini bukan hal yang baru dan ini dilakukan satu kali dalam lima tahun. Tidak seperti partai lain yang hanya menunjuk langsung ketua tanpa ada masa jabatan yang jelas.
“Ini bukan ajang pertarungan hidup mati, sampai ada yang baper, mari menjadikan Muscab ini ajang kita mengevaluasi diri dan kami kompak,” kata Ni’matullah.
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini mengajak kepada seluruh kader untuk sama-sama menjadikan momen Muscab, sebagai ajang mengevaluasi diri dan menunjukkan kekompakan partai.
“Jadi, bukan justru ajang ini membuat kita menjadi baper-baperan, ajang ini membuat kita kehilangan hubungan silaturahmi,” tuturnya.
“Saya secara pribadi memahami ini bahwa hubungan silaturahmi lebih penting dari sekadar hubungan politik. Muscab ini menjadi ajang kita menunjukkan kemasyarakat bahwa kami di demokrat sangat kompak dan kuat,” tambahnya.
Dirinya pun mengharapkan pasca Muscab nanti seluruh kader di tingkat kabupaten/kota kompak apalagi menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Apalagi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selalu menyampaikan jika partai Demokrat ini tidak butuh superman, tapi yang dibutuhkan super tim. “Kita butuh super tim, kita butuh kebersamaan, kekompakan dan kerja sama yang baik,” jelasnya.
Sekadar diketahui, Muscab ini rencananya dihadiri Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, Deputi II Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Jemmy Setiawan dan beberapa pengurus lain. (fah/*)