Terkait konsolidasi KIB, kata dia, adalah ranah DPP. Golkar Sulsel hanya ingin mensukseskan pelaksanaan acara KIB.
“Ini lanjutan silaturahmi yang telah kami lakukan di Jakarta. Soal putusan apa yang akan dihasilkan itu ranah DPP, kami hanya melaksaan saja,” jelas Zulham.
Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua Bappilu Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka. Ia mengatakan, konsolidasi tersebut akan dilakukan sebelum rombongan DPP melakukan konsolidasi KIB di Hotel Dalton.
"Pesertanya dibatasi, hanya 1.000-an kader yang hadir dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel," katanya.
Dalam konsolidasi tersebut, lanjut La Kama, akan dirumuskan kebijakan Partai Golkar, khususnya di Sulsel, untuk memenangkan Pemilu 2024.
"Airlangga agendanya cuma itu dua di Makassar. Kalau Doli dia itu kan Ketua Presidium HMI Pusat, jadi mungkin ada acaranya jiga dengan Presidium KAHMI Sulsel," imbuh La Kama.
Pakar Politik Unismuh Makassar, Andi Luhur P menyatakan, peluang KIB di tingkat Sulsel masih jauh dari kepastian. Ia menilai, formasi koalisi partai akan berubah pasca Pilpres 2024, ketika pemerintahan baru menyusun kabinetnya.
"Belum tentu juga partai-partai di KIB akan terus solid, sebelum dan sesudah Pemilu. Bahkan, sampai sekarang KIB belum pasti usungan Capres-Cawapresnya," ujarnya.
Menurut Wakil Dekan I Fisip Unismuh ini, dengan ketidakpastian tersebut masih rentan di tingkat nasional. Apalagi, tingkat lokal lebih tidak pasti lagi.
"Tingkat lokal, partai-partai yang masuk KIB ini sebenarnya sudah punya calon jagoan masing-masing, daik dari internal maupun eksternal partai. Tergantung performa elektoral juga di Pemilu 2024," kata dia.