Oleh karena itu, kata dia, visi dan misi universitas kemudian dijabarkan ke pascasarjana. Maka selanjutnya didukung sarana prasarana secara umum, ada rumah sakit, ada PT bisnis dan sebagainya.
"Dari 16 program studi, capaiannya lima program studi sudah akreditasi. Sebenarnya 6, tapi ada satu program studi magister hukum sudah puluhan tahun unggul kemudian ikuti SK luaran tiga tahun dinilai melebihi 10 persen," katanya.
"Padahal itu terjadi menjadi mis antara data yang kami miliki dengan data terekam LKDT Dikti. Diberi kesempatan untuk unggul lagi," sambung dia.
Ditambahkan, baik dosen tenaga pendidikan maupun sarana prasarana tentu jajaran PPS UMI melakukan pengembangan dosen dengan memberi studi lanjut bagi mereka belum doktor.
Lalu kemudian, saat berstatus Doktor didukung untuk senantiasa mengikuti penelitian dan kegiatan dalam bentuk lainnya. Itu upaya pengembangan dari segi SDM.
Pengembangan tenaga pendidik banyak diberi kesempatan untuk pendidikan atau workshop tenaga tenaga perpustakaan secara formal dan sebagainya.
"Sedangkan pengembangan sarana prasarana pelaksanaan perkuliahan selama ini masih menggunakan ruangan fakultas terkait prodi pasca saat ini pimpinan pascasarjana mengembangkan sarana prasarana," terangnya.
Selain itu, pihaknya akan melakukan penataan perparkiran basemen lantai satu. Pascasarjana berada di pusat jantung kota, maka rencana pembangunan gedung berlantai 5.
Lanjut dia, lantai satu adalah panataan perparkiran pintu masuk dan pintu keluar berbeda sehingga potensi macetnya itu agak berkurang atau terminimalisir. Kemudian lantai 2, rencana dipersiapkan untuk sarana ibadah.
Karena agak luas sebagian sekretariat juga perpustakaan. Kemudian lantai 3 adalah 28 ruangan perkuliahan dan lantai 4 adalah 25 ruangan program studi.
"Saat ini program studi yang kita bina program Pascasarjana tapi Insya Allah kita canangkan untuk pengembangan dan membina prodi-prodi baru. Ada sembilan sudah siap pengusulan sehingga periode 2023/2024 kita akan membina 25 program di Pascasarjana," katanya.
"Lalu13 fakultas yang ada, atau paling tidak ada perwakilan di pascasarjana sehingga nanti harapan pimpinan universitas kita harapkan menjadi percontohan," pungkasnya. (Yadi/Raksul/A)