MAKASSAR, RAKYATSULSEL Salah seorang pria inisial SA (31) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas diamuk massa karena kepergok diduga ingin melakukan pencurian disertai kekerasan (Curas) di salah satu rumah warga.
Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf saat dikonfirmasi menyampaikan, kejadian tersebut terjadi di Mes Waskita Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar pada Minggu (5/2/2023) dini hari.
"Kejadiannya Minggu subuh, sekitar pukul 01.30 Wita di jalan Wijaya Kusuma, kompleks Kesehatan Mes Waskita," kata AKP Yusuf.
Yusuf menjelaskan, dari keterangan saksi bernama Ardi (28), awalnya dia berada dalam kamar Mes Waskita atau TKP, dia kemudian mendengar suara sepeda motor berhenti didepan mes, setelah itu dia kemudian mendengar seseorang masuk ke dalam tempatnya dan langsung naik ke lantai dua.
Selanjutnya Ardi keluar kamar dan mengunci pagar mes tersebut dengan maksud agar pelaku tidak bisa lari. Setelah itu dia kemudian pergi membangunkan tiga orang temannya dan menyampaikan bahwa ada pencuri naik ke lantai dua mes mereka.
Sesaat kemudian pelaku disebut turun dari lantai dua mes dengan membawa tas yang berisi satu buah dompet, satu unit HP dan helm. Melihat hal itu, Ardi menegur pelaku dan mengatakan apa yang kamu cari namun pelaku langsung mengeluarkan sebilah badik yang disimpan di pinggangnya dan langsung menyerang Ardi, namun beruntung dia bisa menghindar.
"Pelaku kemudian menyerang saksi lain, teman Ardi di TKP dan mengenai beberapa bagian tubuhnya. Ada di bagian jidat, tangan, perut, serta dadanya. Termasuk pelaku menusuk saksi lain dan mengenai bagian perutnya," jelasnya.
Melihat pelaku yang sedang menyerang temannya, Ardi kemudian menyerang balik pelaku menggunakan skop dan mengenai badan pelaku. Karena sudah ribut teman-teman korban yang lain pun disebut datang ke lokasi dan langsung melakukan penganiayaan terhadap SA secara bersama-sama.
"Terjadi perkelahian dan dikeroyok oleh penghuni mes. Sehingga, pelaku mendapat tusukan di bagian perut, lengan, dan juga punggung," ujar Yusuf.
SA yang sudah terluka dan mengeluarkan banyak darah kemudian dibiarkan Ardi dan teman-temannya untuk pergi dan keluar dari mes tersebut. Pelaku pergi meninggalkan TKP dengan mengendarai sepeda motornya.
Beberapa saat kemudian Polsek Rappocini disebut mendapat informasi jika ada seorang laki-laki terjatuh dari sepeda motor bersimbah darah dan langsung menuju ke TKP.
"Personil Polsek Rappocini mendapatkan informasi dari warga bahwa adanya seorang laki-laki yang terjatuh bersimbah darah di Jalan Wijaya Kusuma dan anggota langsung menuju TKP. Anggota kemudian membawa SA ke RS Faisal. Kurang lebih pukul 03.00 Wita, pelaku pencurian ini meninggal dunia," sebutnya.
Sementara yang terlibat aksi pengeroyokan juga disebut mengalami luka-luka dan berada di Rumah Sakit Labuang Baji untuk menjalani perawatan. "Sementara yang lainnya sudah ada di Polsek Rappocini," ucapnya.
Adapun barang bukti yang dipakai untuk memukul dan telah diamankan di Polsek Rappocini kata Yusuf diantaranya, sekop, badik dan kayu sapu.
"Untuk badik, sesuai keterangan yang didapat merupakan milik pelaku pencurian handphone yang meninggal dunia," pungkasnya. (isak/B)