Makassar Dikepung Banjir, Sebanyak 3.998 Petugas Coklit Dirumahkan Sementara

  • Bagikan
Pantarlih di Makassar Dirumahkan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar, sejak kemarin mengakibatkan seluruh wilayah tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi.

Dampak hujan deras tersebut merendam pemukiman warga dan beberapa pusat perkantoran, termasuk. Sejumlah ruas jalan di Makassar terendam air cukup tinggi.

Kaitan kondisi ini, sebanyak 3.998 petugas pemutakhiran daftar pemilih (pantarlih) yang bakal datang ke rumah-rumah guna melaksanakan proses pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih untuk Pemilu 2024 di Kota Makassar di rumahkan sementara.

"Ada instruksi KPU RI lewat KPU Provinsi kepada kami. Bahwa melihat kondisi dan cuaca masih ekstreem di kota Makassar (ada juga banjir). Maka diminta agar petugas pentarlih yang melakukukan Coklit di rumah warga ditahan," kata Anggota KPU Kota Makassar, Romy Harminto, Selasa (14/2).

Diketahui, dimulainya coklit ini ditandai dengan apel serentak di seluruh kelurahan/desa di Indonesia pada Minggu (12/2/2023).

Petugas pantarlih disebut bakal serentak turun lapangan mulai besok, Selasa (14/2/2023) selama sebulan penuh hingga 14 Maret 2023.

Dengan kondisi saat ini di kota Makassar, Romy menegaskan bahwa kemanusiaan diatas segala-galanya. Maka 3.998 petugas Pertarlih belum bisa menjalankan tugas mencoklit di pemukiman warga.

"Kini sebanyak 3.998 petugas coklit dipending sementara sembari menunggu cuaca ekstreem redah. Mereka akan ke 15 kecamata dan 153 Kelurahan. Tapi kondisi sekarang tentu keselmatan dan kemanusiaan diatas segalnya," tuturnya.

  • Bagikan