MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bulan Rajab adalah punya Allah, bulan Sya'ban punya aku (kata) Rasulullah Saw. dan bulan Ramadhan milik Umat ku (demikian makna suatu potongan hadits).
Bulan Ramadhan suci dan mensucikan, bagi hamba yang bersungguh-sungguh beribadah hanya berdalih karena Allah ( bukan karena target sesaat; tahun 2024 ) tiba² Agamawan, dermawan, tampil Shaleh, hanya target Suara Caleg, bupati, dll.
Ramadhan penuh jihad, Ibnu Rajab Al Hambali Rahmatullah mejelaskan bahwa bulan ramadhan. Ketahuilah bahwa melakukan DUA JIHAD di bulan ramadhan Jihad pada diri sendiri pada siang hari ramadhan dengan berjuang menundukkan hawa nafsu tidak makan dan tidak minum, serta tidak melakukan seks meskipun mereka yakin bahwa makanan, minuman dan istri adalah semua hakkul yakin HALAL tetapi mampu ditahan ditaklukkan dan itu yakin juga bukan hal yang ringan (makna jihad).
Shalat malam ( قيام الليل ) mulai dari shalat wajib, shalat² sunat rawatib, taraweh dan shalat² lainnya sampai menjelang fajar setelah taraweh tanpa witir atau pun dengan witir, tetapi tidak lagi ber witir karena
tidak boleh dua kali witir satu malam.
Maka siapa yang menunaikan jihad dan yang berkaitan keduanya dan dengan iman, ketulusan/keikhlasan, maka akan mendapat pahala tanpa batas.
Kaab bin Malik berkata Setiap orang mukmin yg menjaga amalannya akan dipanggil pada hari kiamat dengan pahala tak terbatas.(sha'abul Iman no.3928)
Puasa di siang hari Ramadhan adalah salah satu Jihad. Dan sabda rasulullah Saw
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Barang siapa menunaikan puasa satu hari di jalan Allah (melakukan keta'atan kepada Allah swt) maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun ( HR Bukhary). (*)