MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan, Muhammad Arafah menyatakan akan berupaya untuk menekan harga tiket mudik Lebaran Idulfitri, tahun ini. Menurut dia, harga tiket khususnya kendaraan bus kerap melonjak dan membuat panik calon pemudik.
Hanya saja, kata Arafah, pihaknya mengalami kendala untuk menekan harga tiket karena dari pemerintah pusat belum ada ketetapan pasti dari pemerintah pusat mengenai harga tiket bus di setiap daerah. Meskipun demikian, pihaknya akan mencoba memberikan batasan wajar kenaikan harga tiket.
"Di momen-momen tertentu seperti Idulfitri memang tiket mudik naik. Tapi, kami akan dimbau agar harga di batas wajar. Tahun sebelumnya itu maksimal 20 persen," ujar Arafah, Selasa (11/4/2023).
Selain menyangkut tiket, keamanan dan kenyamanan kendaraan juga menjadi prioritas utama. Arafah mengatakan, uji kelayakan moda transportasi untuk mudik juga sudah dilakukan pada 13-18 Maret lalu. "PO-PO itu sudah dilakukan uji petik untuk melihat kesiapan armada termasuk sopir armada," ujar dia.
Wakil Direktur PT Borlindo Mandiri Jaya, Hermon Sumule mengatakan pihaknya sendiri telah siap mengawal mudik tahun ini. Kata dia, pihaknya pun telah mengikuti uji kelayakan kendaraan yang diselenggarakan oleh pihak Dishub Sulsel sebelumnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur PT Borlindo Mandiri Jaya, Hermon Sumule mengatakan, kenaikan tarif bus pada saat musim mudik 'high season' itu pasti mengalami kenaikan. Alasannya, kata dia, rute perjalanan yang terhitung optimal itu hanya satu arah, yaitu arah tujuan mudik, sehingga angkutan ketika kembali ke pangkalan itu terbilang tidak produktif.
"Hampir semua rute itu kami pulang kosong, karena mudik perjalanannya itu hanya satu sisi, hanya ke kampung halaman," ujar dia.
Hermon menguraikan, biaya kenaikan tarif itu bertahap. Mulai dari 10 hingga 20 persen kenaikan dari biaya normal. "Paling maksimum itu ketika dikonversi ke rupiah itu kisarannya Rp30 ribu sampai Rp100 ribu, itu berdasarkan rute," ulas Hermon.
Bagi Hermon, kenaikan biaya transportasi bus ke daerah-daerah sebuah hal yang wajar saja. Sebab, pada masa high season, semua moda transportasi baik darat, laut, dan udara pasti mengikuti kenaikan. "BBM tidak mempengaruhi kenaikan harga pada mudik ini, karena sudah naik sebelumnya," kata dia.
Sementara itu, Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengatasi harga tiket moda transportasi darat, laut, maupun udara yang dirasakan masih mahal oleh masyarakat dan cenderung melambung jelang arus mudik Lebaran 2023.
"Oleh sebab itu, Komisi V DPR RI mendesak pemerintah untuk mengatasi harga tiket moda transportasi darat, laut, maupun udara yang dirasakan masih mahal oleh masyarakat dan cenderung melambung jelang arus mudik Lebaran 2023," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras, pekan lalu.
Ketua Gerindra Sulsel itu meminta Kemenhub berupaya menstabilkan harga tiket pesawat jelang mudik lebaran 2023 agar tidak menimbulkan inflasi yang tinggi. Dia meminta Menhub Budi Karya Sumadi tidak segan memberi sanksi jika menemukan operator transportasi baik darat, udara, maupun laut menaikkan tarif tiket melebihi ketentuan tarif batas atas dalam mematok tarif tiketnya.
"Kasihan masyarakat kecil, kalau membebani di harga tiket alan kesulitan mudik. Pascapandemi, animo mudik akan naik, apalagi sudah tidak ada lagi PPKM. Kita berharap Kemenhub hadir memastikan tiket mudik tetap terjangkau bagi masyarakat," imbuh dia.
Ketua Kadin Sulsel itu meyakini animo mudik kali ini akan tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya pasca pandemi. Jika Pun harus ada kenaikan, maka dipikirkan solusi terbaik.
Andi Iwan berharap pemerintah memastikan harga tiket transportasi masih wajar dan terjangkau oleh masyarakat dengan taraf ekonomi menengah ke bawah. Dia mengingatkan, mudik adalah momentum bagi masyarakat untuk kembali berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Ratusan ribu masyarakat diyakini akan pulang kampung di akhir Ramadan ini.
"Kita mau warga bisa memanfaatkan momen Idulfitri kali ini dengan berkumpul bersama keluarga di kampung. Jangan sampai harga tiket tidak terjangkau dan bebani masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah. Pemerintah mesti hadir membantu masyarakat," ujar dia. (abu/B)