MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengumumkan dan menunjuk Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon Presiden (Capres) 2024 mendatang. Itu, diprediksi akan mempengaruhi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI) Nursandy Syam mengatakan, KIB saat ini dimiliki tiga parpol besar, yakni Golkar, PPP dan PAN. Hanya saja, sampai saat ini belum menentukan usungan Capres walau sudah memenuhi syarat.
Belum lagi, KIB ini telah berdiri 13 Mei 2022 lalu atau sudah hampir setahun. Selain itu, Sandy menilai keputusan PDIP mengusung kadernya Ganjar Pranowo tentu memunculkan beragam pertanyaan.
"Mulai dari siapa cawapres Ganjar, PDIP akan berkoalisi dengan partai apa hingga berapa jumlah pasangan calon yang akan bertarung," kata Sandy, Rabu (26/4).
Dengan diusungnya Ganjar, maka potensi capres sudah terang ke tiga nama. Termasuk Anies dan Prabowo dan dia juga menilai PDIP tidak akan sendiri.
"Dia (PDIP) membutuhkan teman koalisi. Partai-partai yang berada di KIB punya potensi besar menjadi teman koalisi. Dan secara tak langsung KIB akan bubar jika partai-partai sudah tak sejalan dengan pilihan figur capres dan cawapres," jelasnya.
Untuk figur cawapres yang dibutuhkan Ganjar sangat tergantung dari perspektif kebutuhan kepemimpinan dan elektoral.
"Ganjar tak butuh syarat dukungan sebab PDIP bisa mengusung sendiri. Maka kemudian Ganjar membutuhkan variabel lain dalam menentukan siapa sosok cawapres yang tepat baginya," bebernya. (Fahrul/B)