Lima Tahapan Burnout dalam Dunia Kerja, Waspada!

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Perlu diketahui Burnout adalah kondisi dimana seseorang mengalami stress akut atau berat sehingga berdampak pada kelelahan fisik, mental, dan emosi.

Kondisi ini bisa menghambat kegiatan yang berkepanjangan sampai tidak sadar bahwa penderitanya cenderung kehabisan tenaga dan hilangnya semangat hidup.

Menurut WHO, ini adalah sindrom bukan diagnosis medis, dalam hal ini yang menjadi penyebab utamanya adalah faktor-faktor eksternal.

Burnout dapat dialami oleh siapa saja tak mengenal usia, baik remaja maupun orang dewasa.

Menurut dari beberapa sumber bahwa burnout cenderung dialami oleh pekerja profesional.

Ada 5 tahapan Burnout di lingkungan kerja yang perlu diwaspadai.

Honeymoon Phase

Pada tahap awal ini seseorang biasanya bersemangat dalam bekerja dalam menangani sesuatu.

Semakin lama seseorang akan mengalami tekanan karena bertambahnya pekerjaan.

Early Stress

Stres terlalu dini yang diakibatkan terlalu bersemangat sebelumnya.

Tahap ini biasanya seseorang akan mengalami gangguan tidur pada malam hari, bahkan kehilangan konsetrasi atau kurang produktif saat menyelesaikan pekerjaan.

Chronic Stress

Tahap ini seseorang akan mencapai titik dimana akan dilanda stres kronis.

Stres inilah yang mempengaruhi performa kerja dan produktivitas kerja.

Seseorang yang mengalami tahap ini bisa saja menarik diri dalam lingkungan pekerjaan, mudah marah, dan hal-hal yang dapat mengganggu hubungan dengan rekan kerja.

Burnout Phase

Dalam kondisi ini seseorang sudah mencapai batas dan stres ini susah diatasi karena levelnya yang sudah tinggi dari tahap sebelumnya.

Seseorang yang sudah berada di tahap ini akan merasakan mati rasa, sakit secara fisik seperti sakit kepala dan perubahan perilaku.

Habitual Burnout

Pada level ini burnout akan terus muncul pada waktu yang tak disangka-sangka dan akan terus muncul dalam waktu yang lama.

Burnout pada tahap ini akan menyebabkan kecemasan yang berlebihan dan seseorang akan mengalami kelelahan secara mental dan fisik.

Jika sudah tidak bisa menahan diri dari burnout ini lebih baik menjalani perawatan diri dan emosional.

Jika perlu jangan takut untuk konsultasi dengan ahlinya.

(FAJAR)

  • Bagikan