LONDON, RAKYATSULSEL - Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Abdul Haris, Makassar, Ismail Suardi Wekke, menyampaikan optimisme dalam kerjasama internasional usai menghadiri pertemuan bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, Kamis, 11 Mei 2023.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof Nizam dan tuan rumah, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara, YM Desra Percaya.
Acara pertemuan berlangsung dengan tajuk “Ask Me Anything”. Mentri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa Indonesia di Inggris Raya yang dating dari pelbagai kampus, serta kehadiran Diaspora Indonesia di London.
Dalam kesempatan tersebut, Ismail Suardi Wekke menyampaikan bahwa STIA Abdul Haris Makassar memiliki dua program terkait dengan kerjasama internasional, yaitu kolaborasi penelitian dan pengabdian masyarakat di tingkat global.
Begitu juga dengan kegiatan terkait dengan pengembangan kelembagaan STIA Abdul Haris dan kesempatan studi lanjut bagi dosen-dosen.
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan ilmu administrasi sebagai core keilmuan dengan pendekatan 'Khazanah Lokal - Wawasan Global'. Kami juga aktif berpartisipasi dalam jejaring perguruan tinggi Indonesia dalam jejaring IUCSRS (Indonesian Universities Consortium on Socio-Religious Studies) yang dibentuk Bersama Dewan Pendidikan Kabupaten Maros," ujar Ismail Suardi Wekke.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pendidikan, dan KBRI London atas dukungan dan fasilitas yang diberikan kepada STIA Abdul Haris Makassar dalam menjalin kerjasama internasional.
"Kami berterima kasih atas kesempatan ini untuk bertemu dan berdiskusi dengan Bapak Menteri dan Bapak Dubes. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi pengembangan STIA Abdul Haris," tutur Ismail Suardi Wekke. (Abu Hamzah/A)