MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel dua periode, Imbar Ismail menjadi kekuatan baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Imbar duduk sebagai anggota DPRD Periode 2009-2014 dan 2014-2019 melalui partai Hanura, namun Pemilu 2019 lalu, Imbar Ismail tidak terpilih lagi sebagai anggota DPRD Sulsel dan akhirnya memilih meninggalkan Hanura.
Sebelumnya, Imbar Ismail diketahui sempat bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulsel dan mendapat jabatan sebagai sekretaris, namun sebelum penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) Calon Legislatif (Bacaleg) Imbar kembali memutuskan hengkang pada 20 Juni 2023 dan bergabung dengan PKS.
Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid mengatakan, partainya membuka peluang bagi siapa pun tokoh atau masyarakat umum yang ingin bergabung dengan PKS, dan pastinya dengan senang hati akan diterima seperti Imbar Ismail
"Dengan niat yang baik pak Imbar ini kesyukuran kami di PKS dan teman-teman khususnya yang ada di Dapil Sulsel 1 (DPRD Sulsel)," kata Amri Arsyid saat ditemui di Cafe Nongki-Nongki, Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Selasa (4/7/2023).
Amri Arsyid menyebutkan dengan masuknya Imbar Ismail sebagai caleg di Dapil Sulsel 1 DPRD Sulsel atau Makassar A, dirinya sangat optimis bisa memperoleh dua kursi karena ada kader internal yang naik kelas dari DPRD Makassar ke DPRD Provinsi, yakni Yeni Rahman dan mantan anggota DPRD Kota Makassar dari PDI Perjuangan Munir Mangkana.
"Dengan adanya pak Imbar kami memiliki optimis bisa meraih dua kursi," ucapnya.
Disinggung soal komposisi Bacaleg PKS sudah terpenuhi semuanya. Bacaleg DPR RI ini menyebutkan pada saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pihaknya hanya mencukupkan kuota yang dibutuhkan dengan memasukan seluruh kader dan itu dia anggap belum final.
"Kan kelengkapan administrasi belum lengkap, jadi kami akan ganti yang belum lengkap administrasinya karena yang kemarin cuma melengkapi komposisi saja," jelasnya.
Imbar Ismail mengatakan jika dirinya memilih PKS dan meninggalkan PSI karena dia anggap komposisi Bacaleg PSI tidak mampu bersaing dengan partai-partai lain.
Setelah meninggalkan PSI ada beberapa partai yang dia ajak komunikasi mulai dari PAN, Perindo dan dia anggap PKS yang cocok.
"PKS memiliki masa depan yang lebih bagus dibandingkan yang kemarin," katanya.
Selain itu kata dia PKS saat ini sudah memiliki jagoan di Pilpres yakni Anies Rasyid Baswedan. Mantan Gubenur DKI Jakarta tersebut sangat diterima dengan baik oleh warga Sulsel khususnya Makassar.
"Jadi kita sama-sama untuk menjadikan PKS pemenang di Sulsel begitu juga Pilpresnya," pungkasnya. (Fah/B)