"Kami memfasilitasi pertemuan antara keduanya. Membangun kerja sama antara pelaku UKM dengan BI (Bank Indonesia), dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) bagaimana agar para pelaku UKM ini bisa dibiayai," katanya.
Pelaku UKM yang difasilitasi adalah mereka yang sudah diinkubasi dan dibuatkan legalitas hukum. Hal ini pun membuat para pelaku UKM mulai banyak berdatangan ke inkubator UKM.
"Melihat jumlah UKM mulai banyak berdatangan, Wali Kota Makassar pun mencetuskan ide memanfaatkan kontainer untuk memudahkan layanan publik, salah satunya yang menyangkut kebutuhan UKM," jelasnya.
"Jadi mereka tidak perlu jauh-jauh datang ke inkubator, cukup di kontainer yang tersebar di kelurahan. Kalau terkait pengembangan produk, baru bisa ke sini (inkubator)," imbuh Kamelia.
Di tempat yang sama, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Ismawaty Nur turut menjelaskan kolaborasi dan kontribusi Diskominfo terhadap pengembangan UKM.
Salah-satunya yakni program Business Matching atau Bizmatching. Program ini mengkolaborasikan antara Start Up Digital dengan UMKM Lorong demi maksimalnya pendampingan ke depan. Selain itu, juga mendorong UMKM agar mampu berkembang di dunia digital.