Porter, Tugas dan Ibadah

  • Bagikan
Para porter yang bertugas di Asrama Haji Sudiang Makassar. (Foto Abu)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Dingin malam tak meredam hangat sambutan para porter yang siaga menunggu kedatangan jemaah dari tanah suci.

Sigap dan siap, serta sorot mata mereka tertuju pada pintu dan bagasi bus. Setelah semua jemaah turun, mereka berlarian berebut pahala dengan mengangkut barang bawaan para jemaah dari tanah suci.

Dengan baju kaos hijau bertuliskan porter, tetap rapi dengan setelan celana jeans dan sepatu. Juga dilengkapi topi yang diposisikan ke belakang. Tidak jarang punggung mereka menopang dua koper sekaligus, tangan kanan menyangga dan tangan kiri membopong kursi roda.

Para penyedia jasa angkut itu tidak mengenal waktu dalam bekerja. Mereka menerjang panasnya siang dan menembus dinginnya malam. Mondar-mandir memastikan tidak ada jemaah haji yang lupa barang bawaan, atau merasa kerepotan dalam membawa barangnya.

Seluruh koper dari Bus Damri yang dibawa ke Aula Arafah, memindahkan koper dari Truk Bandara ke Aula Musdalifah, membantu mencarikan koper masing-masing jemaah haji, hingga mengangkat koper dari aula menuju tempat parkir menjadi rutinitas keseharian para porter di Asrama Haji Sudiang.

Salah seorang porter berusia belia, 20 tahun bernama Syahrir menceritakan kesehariannya selama musim haji. Ia mengaku 24 jam dalam sehari seluruhnya adalah waktu kerja.

Dengan niat yang tulus, berusaha memberi manfaat bagi para tamu Allah yang telah pulang ke Tanah Air. Mereka mengharap penuh berkah dalam kerjaannya.

"Ketika ada jemaah tiba di Asrama Haji, langsung meluncur. Tidak peduli siang maupun malam," ucapnya.

Selain membantu bawa koper jemaah haji, porter juga mengantar dan mengarahkan jemaah haji menuju wisma dan kamarnya masing-masing. Banyaknya jemaah haji lansia, seringkali porter juga menggendong jemaah dari mobil golf ke kursi roda.

Tidak ada kata lelah, karena semua dijalaninya dengan sabar dan ikhlas. "Semoga ini menjadi tabungan akhirat dan kelak bisa berangkat haji," harapnya.

Seusai Aula Arafah kosong, para jemaah haji sudah pulang ke rumah masing-masing, mereka masih terjaga, berbaris di depan Aula menunggu rombongan bus jemaah haji kloter selanjutnya tiba. Dengan semangat yang masih sama. (Abu Hamzah/B)

  • Bagikan