MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Dalam sebuah kegiatan Workshop yang diadakan oleh Setda Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 9-10 Agustus 2023, Prof. Arlin Adam telah mengungkapkan akar dari permasalahan kemiskinan ekstrem yang terjadi di wilayah tersebut.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Remcy, Makassar ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kabag Kesra Kabupaten/Kota, Bappelitbang Kabupaten/Kota, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait.
Prof. Arlin Adam, dalam paparannya, menyoroti bahwa tantangan kemiskinan tidak akan dapat diatasi jika pendekatan yang diambil masih didasarkan pada ego sektoral dan sebatas retorika kosong.
Lebih lanjut, Ia menyatakan bahwa upaya untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem hanya akan berhasil melalui kolaborasi dan intervensi bersama yang bersifat responsif, konkret, dan berfokus.
"Kemiskinan bukanlah aspek ekonomi saja akan tetapi erat hubungannya dengan ketiadaan akses pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, sanitasi dan air bersih, dll. Karena itu formasi solusi yang akan ditemukan hendaklah dalam prinsip keadilan sosial dengan semangat pemerataan pembangunan infrastruktur khususnya di wilayah terpencil, pegunungan dan kepulauan," tuturnya.
Dalam workshop ini, dua permasalahan utama telah diidentifikasi, yakni masalah akurasi data serta kurangnya sinergi lintas sektor. Keberagaman data yang digunakan sebagai dasar intervensi seringkali menghasilkan perbedaan pandangan, menyebabkan bantuan sosial yang diberikan tidak selalu tepat sasaran. Sementara itu, program-program yang bersifat segmentatif tidak mampu mencapai target pengurangan kemiskinan dengan signifikan. Meskipun demikian, workshop ini telah menggarisbawahi potensi penting keterlibatan sektor lain, seperti Baznas, lembaga filantropi, organisasi sosial, Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, perguruan tinggi, dan media dalam upaya mengatasi kemiskinan.
Untuk mengatasi tantangan ini, Prof. Arlin Adam mengajukan solusi yang konkret. Beliau berharap bahwa Biro Kesra akan menjadi lembaga koordinasi dan kolaboratif yang mampu mengintegrasikan program-program serta kegiatan-kegiatan penghapusan kemiskinan di Sulawesi Selatan. Dengan langkah-langkah kolaboratif dan koordinatif yang tepat, diharapkan Sulawesi Selatan dapat mengatasi akar permasalahan kemiskinan ekstrem dan mewujudkan perubahan yang signifikan yaitu kemiskinan ekstrem mencapai 0% pada tahun 2024 sbgmn amanat Inpres no 4 Tahun 2022. (*)