MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebagai bentuk apresiasi atas sumbangan nyata dan bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menerima penghargaan "Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture Tahun 2023” dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pemberian penghargaan berlangsung di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Lt.3 Gedung B.J Habibie, Jakarta Pusat, Rabu (23/8).
Penghargaan ini hadir sebagai bentuk apresiasi para ilmuwan, pakar atau praktisi yang telah memberikan sumbangan nyata dan bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) – Kementerian Keuangan.
Forum ini telah diselenggarakan sejak tahun 2002 dalam bentuk penyampaian kuliah ilmiah dengan tema tertentu sesuai dengan profesionalitas dan dedikasi dalam beragam bidang ilmu pengetahuan. Pada tahun 2023, Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture memiliki isu dibidang Sosial Budaya/Social Empowerment.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. JJ menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diterima. Dirinya mengatakan, hal ini merupakan bagian dari sumber inspirasi dan wujud nyata komitmen serta kontribusi yang diberikan dalam mendorong penguatan Indonesia sebagai benua maritim. Dirinya berharap, melalui penghargaan ini akan semakin mendorong masyarakat untuk mengarusutamakan sains sebagai upaya mendorong Indonesia emas 2045.
"Suatu kesyukuran juga buat Unhas, karena ini yang pertama. Peneliti Unhas mendapatkan penghargaan ini dan kedepannya diharapkan menjadi penyemangat bagi para peneliti Unhas secafa khusus untuk bersama sama mengembangkan sains dan tenologi sesuai keilmuan yang dimiliki," jelas Prof. JJ.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhas memaparkan ide dan gagasannya tentang “Pemberdayaan Sosietal untuk Jagad Nusantara”.
Dirinya menuturkan, peradaban bahari sebagai poros maritim dunia idealnya akan menjadi medan magnet bagi warga negara untuk bergerak dan bertujuan bersama dalam menjalani perubahan menuju Indonesia Emas 2045.
"Cita-cita negara nusantara dalam Indonesia Emas 2045 seyogyanya mempertimbangkan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil yang tersebar pada jagad Nusantara sebagai warga negara paling awal yang tercapai cita-citanya," katanya.
Lanjut dia, bila GNI Indonesia secara rata-rata nasional berhasil memenuhi kriteria negara maju, maka masyarakat pesisir dan pulau memiliki porsi paling besar dari misi transformasi sosial dan transformasi ekonomi RPJPN 2025-2045.
"Saya ingin menawarkan kerangka pemberdayaan sosietal sebagai bagian dari upaya kita membangun praksis untuk perwujudan kesejahteraan yang menjangkau level terbawah dari piramida korban manusia. Pemberdayaan sosietal merupakan upaya yang menempatkan sistem sosietal lokal sebagai arena yang berkapasitas tinggi untuk berlangsungnya perubahan," jelas Prof. JJ.
Setelah memberikan pandangan dan gagasannya, kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan "Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture Tahun 2023” oleh Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko. (Yadi/A)